– Bripka Sulistyono, seorang polisi Bhabinkamtibmas Desa Kalangbancar Polsek Geyer, Polres
berhasil membuat inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat.
Ia berhasil mengubah kotoran ternak sapi menjadi biogas. Hasil inovasinya itu kemudian dimanfaatkan masyarakat sekitar untuk kebutuhan memasak.
Sulistyono hanya bermodalkan alat sederhana dalam mengolah kotoran sapi. Yakni, menggunakan tandon, dan air. Kotoran sapi kemudian diendapkan selama sejam hingga seminggu.
“Itu bisa menghasilkan kadar gas yang bisa digunakan untuk memasak selama dua bulan,” terang Bripka Sulistyono, Rabu (6/4/2022).
Menurut Sulityono, ide itu muncul saat kelompok peternak sapi di Desa Kalangbancar, Kecamatan Geyer, Kabupaten
, binaannya menyianyiakan kotoran sapi. Ia kemudian mencari tutorial cara membuat biogas dari kotoran sapi di media sosial.
Tak mudah membalikkan telapak tangan upaya Sulistyono memelajari proses konversi kotoran sapi jadi biogas. Ia sempat gagal. Setelah tiga kali percobaan akhirnya ia berhasil.Dengan membuat biogas itu, ia berharap kesulitan masyarakat mendapatkan gas elpiji bisa teratasi. Sebab, biogas bikinannya sudah terbukti bisa untuk memasak.“Masyarakat yang memiliki ternak sapi di sini banyak. Bikin biogas harusnya bisa. Jadi harapannya bisa membuat warga yang sedang kesulitan ekonomi di tengah pandemi ini bisa lebih menghemat biaya untuk keperluan dapur,” terangnya.Tak hanya untuk memasak, biogas bikinannya juga bisa digunakan untuk penerangan rumah. Saat ini, baru enam rumah yang menikmati listrik dari biogas bikinannya. Reporter: Saiful AnwarEditor: Zulkifli Fahmi
[caption id="attachment_282938" align="alignleft" width="1280"]

Bripka Sulistyono di kandang sapi di Desa Kalangbancar, Kecamatan Geyer, Grobogan. (MURIANEWS/Istimewa)[/caption]
MURIANEWS, Grobogan – Bripka Sulistyono, seorang polisi Bhabinkamtibmas Desa Kalangbancar Polsek Geyer, Polres
Grobogan berhasil membuat inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat.
Ia berhasil mengubah kotoran ternak sapi menjadi biogas. Hasil inovasinya itu kemudian dimanfaatkan masyarakat sekitar untuk kebutuhan memasak.
Sulistyono hanya bermodalkan alat sederhana dalam mengolah kotoran sapi. Yakni, menggunakan tandon, dan air. Kotoran sapi kemudian diendapkan selama sejam hingga seminggu.
Baca juga: Seperti Ini Perjuangan Polisi Grobogan Antar Petugas Vaksinasi ke Desa Terpencil
“Itu bisa menghasilkan kadar gas yang bisa digunakan untuk memasak selama dua bulan,” terang Bripka Sulistyono, Rabu (6/4/2022).
Menurut Sulityono, ide itu muncul saat kelompok peternak sapi di Desa Kalangbancar, Kecamatan Geyer, Kabupaten
Grobogan, binaannya menyianyiakan kotoran sapi. Ia kemudian mencari tutorial cara membuat biogas dari kotoran sapi di media sosial.
Tak mudah membalikkan telapak tangan upaya Sulistyono memelajari proses konversi kotoran sapi jadi biogas. Ia sempat gagal. Setelah tiga kali percobaan akhirnya ia berhasil.
Dengan membuat biogas itu, ia berharap kesulitan masyarakat mendapatkan gas elpiji bisa teratasi. Sebab, biogas bikinannya sudah terbukti bisa untuk memasak.
“Masyarakat yang memiliki ternak sapi di sini banyak. Bikin biogas harusnya bisa. Jadi harapannya bisa membuat warga yang sedang kesulitan ekonomi di tengah pandemi ini bisa lebih menghemat biaya untuk keperluan dapur,” terangnya.
Tak hanya untuk memasak, biogas bikinannya juga bisa digunakan untuk penerangan rumah. Saat ini, baru enam rumah yang menikmati listrik dari biogas bikinannya.
Reporter: Saiful Anwar
Editor: Zulkifli Fahmi