Rabu, 19 November 2025


MURIANEWS, Grobogan – Mahasiswa Grobogan berencana menggelar aksi 11 April di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat siang ini, Senin (11/4/2022). Itu terungkap dalam flyer atau selebaran yang disebarkan dan diterima MURIANEWS.

Dalam selebaran yang disebarkan, kelompok aksi mengatasnamakan diri sebagai Aliansi Mahasiswa Grobogan. Aksi mereka akan dimulai pukul 12.00 WIB.

Selebaran itu juga memuat sejumlah tuntutan yang akan disampaikan dalam aksi damai ini. Mulai penolakan perpanjangan jabatan presiden hingga penertiban karaoke tak berizin di Grobogan.

Baca juga: Diduga Depresi Pisah dari Istri, Warga Nglobar Grobogan Gantung Diri

Koordinator aksi, Masrikan menerangkan, digelarnya aksi tersebut setelah mahasiswa dan masyarakat Grobogan memperhatikan isu terkait kebijakan Presiden dan Menteri Keuangan yakni, kenaikan tarif PPN dari 10 persen menjadi 11 persen per 1 April 2022.

Kemudian kenaikan BBM jenis Pertamax menjadi Rp 12.500 hingga Rp 13.500. kenaikan-kenaikan itu membuat kebutuhan masyarakat ikut terkerek.

“Wacana penundaan pemilu dan perpanjangan periode masa jabatan presiden hanya nafsu politik dan kepentingan oligarki. Sebab, tidak ada urgensi yang jelas. Wacana ini sangat bertentangan dengan konstitusi dan mengkhianati reformasi,” katanya dalam keterangan tertulis.

Atas sejumlah persoalan tersebut, pihaknya menyatakan menolak dan meminta pembatalan kenaikan BBM dan Elpiji, bahan pokok, dan PPN. Kemudian, menolak perpanjangan jabatan presiden dan penundaan pemilu 2024 serta menuntut terwujudnya reforma agraria sejati.Selain isu nasional, sejumlah isu lokal juga turut diangkat. Antara lain tuntutan mewujudkan perguruan tinggi negeri di Grobogan dan memperbaiki infrastruktur jalan.“Tertibkan operasional karaoke yang tidak berizin di Kabupaten Grobogan,” imbuhnya.Masrikan menambahkan, poin tuntutan tersebut sebagai sikap dan bentuk pengawalan Aliansi Mahasiswa Grobogan terhadap keputusan yang dinilai abai terhadap rakyat. Pemerintah, menurutnya, semakin menunjukkan ketidakmampuan dalam mengelola negara dan masyarakat.“Jika perjuangan belum sampai tujuan, maka api perjuangan tidak akan pernah padam,” tutupnya. Reporter: Saiful AnwarEditor: Zulkifli Fahmi

Baca Juga

Komentar

Terpopuler