Ikut Demo 11 April, Tiga Siswa SMA Diciduk Gurunya
Saiful Anwar
Senin, 11 April 2022 15:45:20
MURIANEWS, Grobogan - Demo 11 April di depan Kantor DPRD Kabupaten
Grobogan, Senin (11/4/2022) diwarnai peristiwa yang menarik perhatian. Tiga peserta aksi diciduk oleh gurunya.
Diketahui, tiga peserta aksi tersebut mengikuti demonstrasi. Mereka menutup seragam sekolahnya dengan jaket. Namun, celana abu-abu sebagai identitas anak SMA masih tampak.
Koordinator aksi, Masrikan, mengatakan ketiga peserta aksi yang diseret oleh gurunya itu yakni siswa salah satu SMA di Purwodadi. Menurutnya, penjemputan paksa itu, sebagai salah satu wujud ketidakmerdekaan berdemokrasi.
Baca juga: "Potong Bebek Angsa" Menggema di Demo 11 April Grobogan“Ini menjadi wujud ketidakmerdekaan kita dalam berdemokrasi. Padahal jam sekolah sudah selesai. Maksud kami kan memberikan pendidikan politik sejak dini. Mereka memang diajak dan ikut konsolidasi sebelum aksi, kemarin," kata dia.
Selain tiga siswa yang diseret tersebut, kata Masrikan, ada beberapa lagi siswa SMA yang turut ikut aksi.
Sementara itu, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah IV Jateng Budi Santoso menerangkan, ketiga siswa itu hanya ikut-ikutan saja.
Sementara itu, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah IV Jateng Budi Santoso menerangkan, ketiga siswa itu hanya ikut-ikutan saja.“Mereka itu di jalan kemudian ikut-ikutan aksi itu,” kata Budi dikonfirmasi.Aksi demonstrasi itu sendiri berlangsung sekitar satu jam. Dalam aksi turun ke jalan kali ini, para mahasiswa menuntut penurunan harga BBM, PPN, dan kebutuhan pokok.Mereka juga menuntut sejumlah isu lokal seperti meminta adanya perguruan tinggi negeri di Grobogan dan penutupan karaoke tak berizin.Sekitar pukul 13.00 WIB, peserta aksi membubarkan diri dengan damai setelah ditemui perwakilan pimpinan DPRD
Grobogan. Reporter: Saiful AnwarEditor: Zulkifli Fahmi
[caption id="attachment_283979" align="alignleft" width="1280"]

Tiga peserta aksi demo bercelana abu-abu diseret perempuan berseragam dinas yang diduga guru para siswa tersebut. (MURIANEWS/Saiful Anwar)[/caption]
MURIANEWS, Grobogan - Demo 11 April di depan Kantor DPRD Kabupaten
Grobogan, Senin (11/4/2022) diwarnai peristiwa yang menarik perhatian. Tiga peserta aksi diciduk oleh gurunya.
Diketahui, tiga peserta aksi tersebut mengikuti demonstrasi. Mereka menutup seragam sekolahnya dengan jaket. Namun, celana abu-abu sebagai identitas anak SMA masih tampak.
Koordinator aksi, Masrikan, mengatakan ketiga peserta aksi yang diseret oleh gurunya itu yakni siswa salah satu SMA di Purwodadi. Menurutnya, penjemputan paksa itu, sebagai salah satu wujud ketidakmerdekaan berdemokrasi.
Baca juga: "Potong Bebek Angsa" Menggema di Demo 11 April Grobogan
“Ini menjadi wujud ketidakmerdekaan kita dalam berdemokrasi. Padahal jam sekolah sudah selesai. Maksud kami kan memberikan pendidikan politik sejak dini. Mereka memang diajak dan ikut konsolidasi sebelum aksi, kemarin," kata dia.
Selain tiga siswa yang diseret tersebut, kata Masrikan, ada beberapa lagi siswa SMA yang turut ikut aksi.
Sementara itu, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah IV Jateng Budi Santoso menerangkan, ketiga siswa itu hanya ikut-ikutan saja.
“Mereka itu di jalan kemudian ikut-ikutan aksi itu,” kata Budi dikonfirmasi.
Aksi demonstrasi itu sendiri berlangsung sekitar satu jam. Dalam aksi turun ke jalan kali ini, para mahasiswa menuntut penurunan harga BBM, PPN, dan kebutuhan pokok.
Mereka juga menuntut sejumlah isu lokal seperti meminta adanya perguruan tinggi negeri di Grobogan dan penutupan karaoke tak berizin.
Sekitar pukul 13.00 WIB, peserta aksi membubarkan diri dengan damai setelah ditemui perwakilan pimpinan DPRD
Grobogan.
Reporter: Saiful Anwar
Editor: Zulkifli Fahmi