dan Blora menggelar pentas di Lapangan Desa Banjarejo, Kecamatan Gabus, Jumat (15/4/2022). Pentas itu digelar sebagai orasi reog Ponorogo Indonesia.
Ketua Paguyuban Seni Reog Ponorogo, Ita Sugiyarto mengatakan, kegiatan yang digelar pada pukul 14.00 sampai sekitar pukul 17.00 WIB itu dalam rangka pengukuhan dan penegasan bahwa reog adalah kesenian milik Indonesia.
“Semua pemuda Grobogan dan Blora pecinta seni reog ponorogo menggelar orasi dan deklarasi bahwa reog ponorogo milik Indonesia. Kesenian ini benar-benar asli Ponorogo, jangan sampai diklaim negara lain,” kata Ita.
Ada lima penampil reog dalam acara ini yakni, seorang senior, sedangkan empat sisanya masih muda. Selain itu, juga ada 50 penari putri jathil obyok tampil dalam acara yang diklaim kali pertama digelar di
ini.
Setelah digelar di Desa Banjarejo, rencananya gelaran serupa akan digelar lagi pada Sabtu (16/4/2022) malam Minggu besok di Blora. Kemudian, pada Minggu (17/4/2022) paginya dijadwalkan digelar di Stadion Krida Bhakti Purwodadi.
“Nanti gantian, keliling di sekitar wilayah sini. Di kawasan Grobogan dan Blora,” tambahnya.Ita mengatakan, alasan acara pertama kalinya ini digelar di Banjarejo yakni karena desa tersebut memiliki gedung kesenian.“Di sini dekat tempat wisata dan ada gedung kesenian juga,” terangnya.Adanya pentas langka ini pun segera disambut warga setempat. Ratusan warga antusias menonton pertunjukan reog ponorogo gratis ini. Reporter: Saiful AnwarEditor: Zulkifli Fahmi
[caption id="attachment_284987" align="alignleft" width="856"]

Reog Ponorogo beraksi di Lapangan Banjarejo, Kecamatan Gabus, Grobogan dalam rangka deklarasi reog milik Indonesia, Jumat (15/4/2022). (MURIANEWS/Istimewa)[/caption]
MURIANEWS, Grobogan – Paguyuban Seni Reog Ponorogo
Grobogan dan Blora menggelar pentas di Lapangan Desa Banjarejo, Kecamatan Gabus, Jumat (15/4/2022). Pentas itu digelar sebagai orasi reog Ponorogo Indonesia.
Ketua Paguyuban Seni Reog Ponorogo, Ita Sugiyarto mengatakan, kegiatan yang digelar pada pukul 14.00 sampai sekitar pukul 17.00 WIB itu dalam rangka pengukuhan dan penegasan bahwa reog adalah kesenian milik Indonesia.
“Semua pemuda Grobogan dan Blora pecinta seni reog ponorogo menggelar orasi dan deklarasi bahwa reog ponorogo milik Indonesia. Kesenian ini benar-benar asli Ponorogo, jangan sampai diklaim negara lain,” kata Ita.
Baca juga: Seniman Blora Tak Terima Reog Diklaim Malaysia
Ada lima penampil reog dalam acara ini yakni, seorang senior, sedangkan empat sisanya masih muda. Selain itu, juga ada 50 penari putri jathil obyok tampil dalam acara yang diklaim kali pertama digelar di
Grobogan ini.
Setelah digelar di Desa Banjarejo, rencananya gelaran serupa akan digelar lagi pada Sabtu (16/4/2022) malam Minggu besok di Blora. Kemudian, pada Minggu (17/4/2022) paginya dijadwalkan digelar di Stadion Krida Bhakti Purwodadi.
“Nanti gantian, keliling di sekitar wilayah sini. Di kawasan Grobogan dan Blora,” tambahnya.
Ita mengatakan, alasan acara pertama kalinya ini digelar di Banjarejo yakni karena desa tersebut memiliki gedung kesenian.
“Di sini dekat tempat wisata dan ada gedung kesenian juga,” terangnya.
Adanya pentas langka ini pun segera disambut warga setempat. Ratusan warga antusias menonton pertunjukan reog ponorogo gratis ini.
Reporter: Saiful Anwar
Editor: Zulkifli Fahmi