BRI Purwodadi Buka Suara Soal Keterlibatan Oknum Pegawainya di Kasus Korupsi Bansos
Saiful Anwar
Kamis, 26 Mei 2022 11:45:55
MURIANEWS, Grobogan – BRI Purwodadi akhirnya buka suara terkait dugaan keterlibatan oknum pegawainya dalam kasus pencairan bansos warga yang sudah meninggal di Kecamatan Ngaringan,
Grobogan.
Dalam keterangan tertulisnya, Pemimpin Cabang BRI Purwodadi Priyo Harjanto mengatakan pihaknya sudah melakukan penelusuran dan investigasi didampingi pihak berwajib. Hasilnya, pelaku penyimpangan bansos memang ASN Kecamatan Ngaringan.
“Pelaku penyalahgunaan dana bansos merupakan pegawai ASN kecamatan setempat yang bertindak sebagai perwakilan penerima penyerahan dana bansos dimaksud,” kata Priyo, Kamis (26/5/2022).
Baca: Bupati Grobogan Colek BRI Soal Oknum ASN Embat BansosPriyo menambahkan, apabila ada keterlibatan oknum pegawainya pada kasus tersebut, BRI memastikan akan memberikan sanksi sesuai ketentuan perundangan yang berlaku.
“Dalam menjalankan seluruh operasional bisnisnya, BRI selalu menjunjung tinggi nilai-nilai Good Corporate Governance (GCG),” tutupnya.
Sebagaimana diberitakan, bansos warga yang sudah meninggal di Kecamatan Ngaringan,
Grobogan diduga diembat oknum ASN setempat. Dalam proses pencairannya, diduga ASN tersebut bekerja sama dengan oknum pegawai BRI cabang Ngaringan.
Sebagaimana diberitakan, bansos warga yang sudah meninggal di Kecamatan Ngaringan,
Grobogan diduga diembat oknum ASN setempat. Dalam proses pencairannya, diduga ASN tersebut bekerja sama dengan oknum pegawai BRI cabang Ngaringan.Bupati Grobogan Sri Sumarni kepada awak media menyorot keterlibatan oknum pegawai BRI. Sebab, buku tabungan dan ATM tidak bisa sampai kepada oknum ASN tanpa diberikan pegawai BRI.“Kartu (ATM dan buku tabungan, red) itu kan harusnya di BRI. Kalau soal pendataan warga yang sudah meninggal, itu kan dilaporkan ke Dinas Sosial. Tergantung BRI-nya, dimasukkan tidak (datanya, red),” tutur Bupati kepada awak media, Senin (23/5/2022).Keterangan Bupati tersebut senada dengan Kepala Dinas Sosial Grobogan Edy Santoso pada pekan lalu. Menurut Edy, tidak mungkin dugaan penyimpangan dana bansos itu dilakukan satu orang.“Itu pasti konspirasi, tidak mungkin satu orang,” kata Edy. Reporter: Saiful AnwarEditor: Zulkifli Fahmi
[caption id="attachment_291123" align="alignleft" width="1024"]

Kantor BRI Cabang Purwodadi. (MURIANEWS/Saiful Anwar)[/caption]
MURIANEWS, Grobogan – BRI Purwodadi akhirnya buka suara terkait dugaan keterlibatan oknum pegawainya dalam kasus pencairan bansos warga yang sudah meninggal di Kecamatan Ngaringan,
Grobogan.
Dalam keterangan tertulisnya, Pemimpin Cabang BRI Purwodadi Priyo Harjanto mengatakan pihaknya sudah melakukan penelusuran dan investigasi didampingi pihak berwajib. Hasilnya, pelaku penyimpangan bansos memang ASN Kecamatan Ngaringan.
“Pelaku penyalahgunaan dana bansos merupakan pegawai ASN kecamatan setempat yang bertindak sebagai perwakilan penerima penyerahan dana bansos dimaksud,” kata Priyo, Kamis (26/5/2022).
Baca: Bupati Grobogan Colek BRI Soal Oknum ASN Embat Bansos
Priyo menambahkan, apabila ada keterlibatan oknum pegawainya pada kasus tersebut, BRI memastikan akan memberikan sanksi sesuai ketentuan perundangan yang berlaku.
“Dalam menjalankan seluruh operasional bisnisnya, BRI selalu menjunjung tinggi nilai-nilai Good Corporate Governance (GCG),” tutupnya.
Sebagaimana diberitakan, bansos warga yang sudah meninggal di Kecamatan Ngaringan,
Grobogan diduga diembat oknum ASN setempat. Dalam proses pencairannya, diduga ASN tersebut bekerja sama dengan oknum pegawai BRI cabang Ngaringan.
Bupati Grobogan Sri Sumarni kepada awak media menyorot keterlibatan oknum pegawai BRI. Sebab, buku tabungan dan ATM tidak bisa sampai kepada oknum ASN tanpa diberikan pegawai BRI.
“Kartu (ATM dan buku tabungan, red) itu kan harusnya di BRI. Kalau soal pendataan warga yang sudah meninggal, itu kan dilaporkan ke Dinas Sosial. Tergantung BRI-nya, dimasukkan tidak (datanya, red),” tutur Bupati kepada awak media, Senin (23/5/2022).
Keterangan Bupati tersebut senada dengan Kepala Dinas Sosial Grobogan Edy Santoso pada pekan lalu. Menurut Edy, tidak mungkin dugaan penyimpangan dana bansos itu dilakukan satu orang.
“Itu pasti konspirasi, tidak mungkin satu orang,” kata Edy.
Reporter: Saiful Anwar
Editor: Zulkifli Fahmi