kembali terjadi. Seorang kakek 68 tahun, Sadono nekat gantung diri. Diduga perbuatan nekat itu karena putus asa pada sakitnya yang tak kunjung sembuh.
Peristiwa itu terjadi di Desa Tuko, Kecamatan Pulokulon, Kabupaten Grobogan, Selasa (7/5/2022). Insiden itu dilaporkan sekitar pukul 17.30 WIB.
Kapolsek Panunggalan AKP I Ketut Sudiarta menjelaskan, kejadian itu bermula saat seorang bocah disuruh menyalakan lampu rumah korban.
“Sesampai di rumah korban, bocah itu melihat korban sudah tergantung di blandar rumah bagian tengah. Bocah itu kemudian berlari keluar rumah untuk memberitahukan peristiwa itu kepada warga,” kata Kapolsek, Rabu (8/6/2022).
Kapolsek menambahkan, warga itu kemudian mengecek korban dan benar saja dalam kondisi tergantung. Warga itu pun kemudian memanggil warga sekitar untuk membantu menurunkan tubuh korban.
“Setelah korban diturunkan, kemudian tubuh korban diletakkan di kursi panjang. Kondisi korban sudah meninggal dunia,” tambahnya.
Pihak kepolisian yang mendapatkan informasi itu pun langsung menuju ke TKP bersama tim medis dari Puskesmas Pulokulon 1. Korban kemudian diperiksa. Dari hasil pemeriksaan tersebut, korban diketahui memang telah meninggal.“Ditemukan bekas jeratan selendang pada leher korban dengan lebar 1 cm dan panjang 37 cm,” paparnya.Haisl pemeriksaan, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan atau penganiayaan pada tubuh korban. Diduga, korban bunuh diri karena sakit menahun.“Korban mengalami sakit di persedian pinggul sebelah kanan yang sudah menahun dan tidak kunjung sembuh,” tutupnya. Reporter: Saiful AnwarEditor: Zulkifli Fahmi
[caption id="attachment_209797" align="alignleft" width="1280"]

Ilustrasi tali gantungan. (Pixabay)[/caption]
MURIANEWS, Grobogan – Kasus
bunuh diri di Kabupaten
Grobogan kembali terjadi. Seorang kakek 68 tahun, Sadono nekat gantung diri. Diduga perbuatan nekat itu karena putus asa pada sakitnya yang tak kunjung sembuh.
Peristiwa itu terjadi di Desa Tuko, Kecamatan Pulokulon, Kabupaten Grobogan, Selasa (7/5/2022). Insiden itu dilaporkan sekitar pukul 17.30 WIB.
Kapolsek Panunggalan AKP I Ketut Sudiarta menjelaskan, kejadian itu bermula saat seorang bocah disuruh menyalakan lampu rumah korban.
Baca: Psikolog: Marak Bunuh Diri, Warga Grobogan Butuh Self Love
“Sesampai di rumah korban, bocah itu melihat korban sudah tergantung di blandar rumah bagian tengah. Bocah itu kemudian berlari keluar rumah untuk memberitahukan peristiwa itu kepada warga,” kata Kapolsek, Rabu (8/6/2022).
Kapolsek menambahkan, warga itu kemudian mengecek korban dan benar saja dalam kondisi tergantung. Warga itu pun kemudian memanggil warga sekitar untuk membantu menurunkan tubuh korban.
“Setelah korban diturunkan, kemudian tubuh korban diletakkan di kursi panjang. Kondisi korban sudah meninggal dunia,” tambahnya.
Baca: Bunuh Diri Masih Sering Terjadi di Grobogan, Ini Kata Psikolog RSUD Purwodadi
Pihak kepolisian yang mendapatkan informasi itu pun langsung menuju ke TKP bersama tim medis dari Puskesmas Pulokulon 1. Korban kemudian diperiksa. Dari hasil pemeriksaan tersebut, korban diketahui memang telah meninggal.
“Ditemukan bekas jeratan selendang pada leher korban dengan lebar 1 cm dan panjang 37 cm,” paparnya.
Haisl pemeriksaan, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan atau penganiayaan pada tubuh korban. Diduga, korban bunuh diri karena sakit menahun.
“Korban mengalami sakit di persedian pinggul sebelah kanan yang sudah menahun dan tidak kunjung sembuh,” tutupnya.
Reporter: Saiful Anwar
Editor: Zulkifli Fahmi