Rabu, 19 November 2025


MURIANEWS, Grobogan – Diduga terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) sebanyak 30 ekor sapi di Desa Jambangan, Kecamatan Geyer, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Mati.

Bahkan, kematian ternak sebanyak itu terjadi dalam kurun waktu lima hari terakhir. Itu diungkapkan Kepala Desa Jambangan, Karyono.

”Data terakhir sekitar 30-an yang mati, lima hari ini. Terakhir tadi malam mati dua ekor,” ujarnya, Rabu (29/6/2022).

Baca: Dapat 5 Ribu Dosis Vaksin PMK, Grobogan Langsung Gelar Penyuntikan

Sebelum mati, lanjut Karyono, sapi-sapi itu punya gejala yang mirip dengan PMK. Mulai dari mengeluarkan air liur hingga mulut memutih seperti sariawan.

”Mulutnya itu seperti sariawan, memutih. Kemudian mengeluarkan air liur terus-menerus. Sekitar 30 sapi yang mati itu dimiliki oleh warga yang berbeda,” imbuhnya.

Sapi-sapi itu akhirnya mati dan dikuburkan warga. Sebab, warga tak berani menyembelih ternak-ternak itu. Menurut Karyono, warga khawatir menjadi media penularan ke ternak lainnya.

Selain khawatir jadi media penularan ke ternak lainnya, warga juga enggan menyembelih karena berharap sapi-sapi itu bisa disembuhkan. Mereka juga tak tega menyembelih ternaknya.”Hampir semua warga di sini punya sapi. Tiap rumah ada yang dua, tiga, sampai empat ekor. Harganya kira Rp 18 juta sampai Rp 20 juta. Jadi takut menularkan,” kata dia.Karyono mengatakan mayoritas sapi yang mati diduga karena PMK itu dalam kondisi hamil.Hingga hari ini, kata Karyono, masih banyak sapi yang diduga kuat terpapar PMK. Dia berharap ada perhatian khusus dari Pemkab Grobogan, utamanya agar diprioritaskan mendapatkan vaksin.”Saya sudah usul 1000 dosis vaksin, tapi katanya yang divaksin yang sehat dulu agar tidak terkena. Saya sendiri juga punya sapi yang punya gejala PMK, tapi sekarang sudah sembuh,” tutupnya. Reporter: Saiful AnwarEditor: Zulkifli Fahmi

Baca Juga

Komentar

Terpopuler