PMK, Penyebab 30an Sapi Mati di Grobogan

Saiful Anwar
Selasa, 5 Juli 2022 10:40:52


[caption id="attachment_290660" align="alignleft" width="1280"]
Ilustrasi. Petugas mengecek kesehatan sapi di salah satu pasar di Grobogan, beberapa waktu lalu. (Istimewa/Disnakkan Grobogan)[/caption]
MURIANEWS, Grobogan – Penyebab sekitar 30 ekor sapi mati di Desa Jambangan, Kecamatan Geyer, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah Terungkap. Sapi-sapi itu dipastikan mati karena terpapar Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Itu setelah dilakukan pemeriksaan Balai Besar Veteriner (BBVet) Yogyakarta. Meski begitu, Pemkab Grobogan melalui Dinas Peternakan dan Perikanan, Kabupaten Grobogan tetap meninvestigasi kemungkinan penyebab lain.
”Kalau dari gejalanya, bisa dipastikan ternak-ternak di Jambangan terpapar PMK. Cuma kenapa kok banyak kematian, itu yang masih perlu didalami,” kata Kepala Disnakkan Grobogan Riyanto, Selasa (5/7/2022).
Baca: 30 Sapi Mati Diduga PMK, Kadisnakkan Grobogan: Laporkan! Jangan Bikin Gaduh
Riyanto menduga, sapi-sapi itu mati karena terlambat mendapatkan penanganan yang tepat. Bisa jadi, lanjut Riyanto, sapi itu sudah diobati, tapi bukan oleh petugas yang berkompeten.
Dari pemeriksaan BBVet, diduga ada penyakit ikutan lainnya. Itu yang menjadi penyebab jumlah sapi yang mati karena PMK banyak.
”BBVet curiga jangan-jangan ada penyakit ikutan. Seperti misalnya penyakit parasit darah, kena plasma, atau yang lain,” lanjutnya.
”Dugaannya seperti itu, karena di tempat lain tidak ada kematian sebanyak di Jambangan. Hasil pemeriksaan BBVet nanti Rabu (besok, red) baru keluar,” tutupnya.
Sebelumnya diberitakan, sekitar 30 ekor sapi itu di Desa Jambangan, Kecamatan Geyer, Kabupaten Grobogan mati pada pekan lalu. Sebelum mati, sapi-sapi itu disebut punya gejala mirip PMK. Pihak Disnakkan pun turun tangan mencari penyebabnya.
Reporter: Saiful Anwar
Editor: Zulkifli Fahmi

MURIANEWS, Grobogan – Penyebab sekitar 30 ekor sapi mati di Desa Jambangan, Kecamatan Geyer, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah Terungkap. Sapi-sapi itu dipastikan mati karena terpapar Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Itu setelah dilakukan pemeriksaan Balai Besar Veteriner (BBVet) Yogyakarta. Meski begitu, Pemkab Grobogan melalui Dinas Peternakan dan Perikanan, Kabupaten Grobogan tetap meninvestigasi kemungkinan penyebab lain.
”Kalau dari gejalanya, bisa dipastikan ternak-ternak di Jambangan terpapar PMK. Cuma kenapa kok banyak kematian, itu yang masih perlu didalami,” kata Kepala Disnakkan Grobogan Riyanto, Selasa (5/7/2022).
Baca: 30 Sapi Mati Diduga PMK, Kadisnakkan Grobogan: Laporkan! Jangan Bikin Gaduh
Riyanto menduga, sapi-sapi itu mati karena terlambat mendapatkan penanganan yang tepat. Bisa jadi, lanjut Riyanto, sapi itu sudah diobati, tapi bukan oleh petugas yang berkompeten.
Dari pemeriksaan BBVet, diduga ada penyakit ikutan lainnya. Itu yang menjadi penyebab jumlah sapi yang mati karena PMK banyak.
”BBVet curiga jangan-jangan ada penyakit ikutan. Seperti misalnya penyakit parasit darah, kena plasma, atau yang lain,” lanjutnya.
”Dugaannya seperti itu, karena di tempat lain tidak ada kematian sebanyak di Jambangan. Hasil pemeriksaan BBVet nanti Rabu (besok, red) baru keluar,” tutupnya.
Sebelumnya diberitakan, sekitar 30 ekor sapi itu di Desa Jambangan, Kecamatan Geyer, Kabupaten Grobogan mati pada pekan lalu. Sebelum mati, sapi-sapi itu disebut punya gejala mirip PMK. Pihak Disnakkan pun turun tangan mencari penyebabnya.
Reporter: Saiful Anwar
Editor: Zulkifli Fahmi