Disnakkan Grobogan Dapat Bantuan Sarpras Penanganan PMK
Saiful Anwar
Selasa, 19 Juli 2022 22:01:40
MURIANEWS, Grobogan – Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Grobogan mendapat bantuan sarana dan prasarana (sarpras) guna penanganan PMK dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Selasa (19/7/2022).
Sarpras itu berupa 840 set alat pelindung diri (APD), desinfentan 144 botol, serta 2 unit alat semprot. Bantuan sarpras itu disalurkan melalui BPBD Grobogan kemudian diserahkan ke Disnakkan Grobogan.
Kepala Disnakkan Grobogan Riyanto mengatakan, pihaknya membutuhkan banyak APD sebagai sarana petugas untuk penanganan ternak terpapar PMK dan menyuntikkan vaksin.
Baca: Kuota Habis, Grobogan Ajukan 15 Ribu Dosis Vaksin PMK Lagi”APD sekali pakai, biar tidak menularkan ke yang lain. Yang mengirim BNPB turun ke BPBD Provinsi, kemudian disalurkan melalui BPBD Grobogan,” kata Riyanto.
Ditambahkan Andreas Iwan Suseno, Kabid Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Keswan Kesmavet), Dinas Peternakan, pihaknya kini juga tengah dalam proses pengadaan dengan kuantitas yang besar.
”Yang masih dalam proses pengadaan ada obat, APD habis pakai (sekali pakai), dan sarana prasarana lain seperti thermogun,” imbuhnya.
”Yang masih dalam proses pengadaan ada obat, APD habis pakai (sekali pakai), dan sarana prasarana lain seperti thermogun,” imbuhnya.Pria yang disapa Andre itu menyatakan juga membutuhkan banyak tenaga untuk operasional penyuntikkan vaksinasi. Pihaknya bahkan sudah mengirim surat ke Universitas Gajah Mada untuk pemintaan bantuan mahasiswa yang sedang koas (masa praktik calon dokter, red).“Kita sudah mengirim surat ke UGM untuk permintaan bantuan mahasiswa koas, yang bisa diperbantukan untuk vaksinasi masal,” kata dia.Sementara itu, berdasarkan data Disnakkan, jumlah kasus total PMK per Senin (18/7/2022), yakni 2151 kasus. Dari total kasus tersebut, sebanyak 51 sapi mati, 1075 sembuh, dan 1025 kasus aktif.Kasus terbanyak, di Kecamatan Toroh sebanyak 571 kasus, Ngaringan 570 kasus, Wirosari 205 kasus, Kradenan 98 kasus, dan Ngaringan 88 kasus. Reporter: Saiful AnwarEditor: Zulkifli Fahmi
[caption id="attachment_303055" align="alignleft" width="1920"]

Kadisnakkan Grobogan Riyanto menerima paket bantuan sarpras dari BNPB yang diserahkan melalui BPBD Grobogan, Selasa (19/7/2022). (Murianews/Saiful Anwar)[/caption]
MURIANEWS, Grobogan – Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Grobogan mendapat bantuan sarana dan prasarana (sarpras) guna penanganan PMK dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Selasa (19/7/2022).
Sarpras itu berupa 840 set alat pelindung diri (APD), desinfentan 144 botol, serta 2 unit alat semprot. Bantuan sarpras itu disalurkan melalui BPBD Grobogan kemudian diserahkan ke Disnakkan Grobogan.
Kepala Disnakkan Grobogan Riyanto mengatakan, pihaknya membutuhkan banyak APD sebagai sarana petugas untuk penanganan ternak terpapar PMK dan menyuntikkan vaksin.
Baca: Kuota Habis, Grobogan Ajukan 15 Ribu Dosis Vaksin PMK Lagi
”APD sekali pakai, biar tidak menularkan ke yang lain. Yang mengirim BNPB turun ke BPBD Provinsi, kemudian disalurkan melalui BPBD Grobogan,” kata Riyanto.
Ditambahkan Andreas Iwan Suseno, Kabid Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Keswan Kesmavet), Dinas Peternakan, pihaknya kini juga tengah dalam proses pengadaan dengan kuantitas yang besar.
”Yang masih dalam proses pengadaan ada obat, APD habis pakai (sekali pakai), dan sarana prasarana lain seperti thermogun,” imbuhnya.
Pria yang disapa Andre itu menyatakan juga membutuhkan banyak tenaga untuk operasional penyuntikkan vaksinasi. Pihaknya bahkan sudah mengirim surat ke Universitas Gajah Mada untuk pemintaan bantuan mahasiswa yang sedang koas (masa praktik calon dokter, red).
“Kita sudah mengirim surat ke UGM untuk permintaan bantuan mahasiswa koas, yang bisa diperbantukan untuk vaksinasi masal,” kata dia.
Sementara itu, berdasarkan data Disnakkan, jumlah kasus total PMK per Senin (18/7/2022), yakni 2151 kasus. Dari total kasus tersebut, sebanyak 51 sapi mati, 1075 sembuh, dan 1025 kasus aktif.
Kasus terbanyak, di Kecamatan Toroh sebanyak 571 kasus, Ngaringan 570 kasus, Wirosari 205 kasus, Kradenan 98 kasus, dan Ngaringan 88 kasus.
Reporter: Saiful Anwar
Editor: Zulkifli Fahmi