– Capaian vaksinasi booster di Indonesia, khususnya di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah masih rendah. Perlu upaya-upaya baru guna mendongkrak capaian itu.
Itu diungkapkan Anggota DPR RI Edy Wuryanto saat hadir di Sosialisasi Germas, Stunting dan Covid di Balai Desa Pulorejo, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Grobogan, Sabtu (13/8/2022).
Menurutnya, bila capaian vaksin Covid-19 tak memenuhi target. Masalah vaksin kedaluwarsa pasti muncul.
”Vaksin ini kan sudah dianggarkan APBN. Kalua tidak sesuai target kan kadaluarsa. Akhirnya dibakar, (dimusnahkan). Kan eman-eman kalau uang negara dibakar,” kata Edy.
Edy berpendapat, Kementerian Kesehatan harus membuat regulasi baru guna menarik minat masyarakat untuk mengikuti vaksinasi booster.
Edy berpendapat, Kementerian Kesehatan harus membuat regulasi baru guna menarik minat masyarakat untuk mengikuti vaksinasi booster.”Ini harus disikapi secara serius. Kemenkes harus membuat regulasi agar masyarakat bersedia divaksin. Rodok mekso sitik, rapopo (agak memaksa sedikit, tidak apa-apa). Negara lain juga melakukannya, karena vaksin booster ini sangat penting,” imbuhnya.Ia pun meminta warga untuk mengikuti vaksinasi agar capaiannya sesuai target.Untuk diketahui, per Jumat (12/8/2022) kemarin, capaian vaksinasi booster pertama atau dosis ketiga) baru tercapai 27 persen. Sedangkan, vaksin dosis satu 92 persen, dan dosis kedua 80 persen. Reporter: Saiful AnwarEditor: Zulkifli Fahmi
[caption id="attachment_308605" align="alignleft" width="1280"]

Edy Wuryanto memberikan keterangan ke media usai acara Sosialisasi Germas, Stunting dan Covid di Balaidesa Pulorejo, Purwodadi, Sabtu (13/8/2022). (Murianews/Saiful Anwar)[/caption]
MURIANEWS, Grobogan – Capaian vaksinasi booster di Indonesia, khususnya di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah masih rendah. Perlu upaya-upaya baru guna mendongkrak capaian itu.
Itu diungkapkan Anggota DPR RI Edy Wuryanto saat hadir di Sosialisasi Germas, Stunting dan Covid di Balai Desa Pulorejo, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Grobogan, Sabtu (13/8/2022).
Menurutnya, bila capaian vaksin Covid-19 tak memenuhi target. Masalah vaksin kedaluwarsa pasti muncul.
”Vaksin ini kan sudah dianggarkan APBN. Kalua tidak sesuai target kan kadaluarsa. Akhirnya dibakar, (dimusnahkan). Kan eman-eman kalau uang negara dibakar,” kata Edy.
Baca: IDI Grobogan Ragu Booster Kedua Diminati Warga
Edy berpendapat, Kementerian Kesehatan harus membuat regulasi baru guna menarik minat masyarakat untuk mengikuti vaksinasi booster.
”Ini harus disikapi secara serius. Kemenkes harus membuat regulasi agar masyarakat bersedia divaksin. Rodok mekso sitik, rapopo (agak memaksa sedikit, tidak apa-apa). Negara lain juga melakukannya, karena vaksin booster ini sangat penting,” imbuhnya.
Ia pun meminta warga untuk mengikuti vaksinasi agar capaiannya sesuai target.
Untuk diketahui, per Jumat (12/8/2022) kemarin, capaian vaksinasi booster pertama atau dosis ketiga) baru tercapai 27 persen. Sedangkan, vaksin dosis satu 92 persen, dan dosis kedua 80 persen.
Reporter: Saiful Anwar
Editor: Zulkifli Fahmi