– Tantangan global disadari betul Yayasan Assalam Kradenan, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Mereka pun menggelar webinar Literasi Digital Sarana Belajar Gen Z.
Kegiatan itu diselenggarakan di Gedung Serba Guna Assalam, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Selasa (16/8/2022). Agenda itu kerja sama dengan PBNU dan Kemenkominfo.
Koordinator bidang pendidikan Yayasan Assalam Kradenan, Syaidun menyampaikan, dalam teori generasi yang dikemukakan Graeme Codrington & Sue Grant-Marshall, generasi manusia berdasarkan tahun kelahirannya itu dibagi menjadi lima.
Yaitu Generasi Baby Boomer lahir 1946-1964, Generasi X yang lahir 1965-1979, Generasi Y yang lahir 1980-1995 yang juga sering disebut generasi millennial, Generasi Z yang lahir 1996-2009 disebut juga I Generation, atau Generasi Internet.
Kemudian Generasi Alpha, yang lahir dimulai dari tahun 2010. Kelima generasi tersebut memiliki perbedaan pertumbuh kembangan kepribadian.
”Agar tidak salah dalam memanfaatkan digital teknologi, maka literasi digital sangat penting bagi masyarakat terutama di kalangan santri saat ini. Jangan sampai internet menjadi dampak negatif bagi generasi Z,” ulasnya.Sementara itu, pemateri Ma’arif PBNU diwakili Esti Purnawinarni lebih fokus pada pemanfaatan teknologi dalam dunia pendidikan seperti daring, ANBK (Asesmen Nasional Berbasis Komputer) dan automasi akreditasi.”Orang tua harus selalu mendampingi dan mengkontrol anaknya secara aktif. Hal itu guna menangkal dampak negatif teknologi digital saat ini,” pungkasnya.Untuk diketahui, acara tersebut dihadiri Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf secara virtual. LP Ma’arif PBNU Esti Purnawinarni, Anggota Komisi D DPRD Kabupaten Grobogan Mansata Indah Maratona, Ketua LP Ma’arif NU Kabupaten Grobogan Ahmad Muhdlori. Reporter: Saiful AnwarEditor: Zulkifli Fahmi
[caption id="attachment_309287" align="alignleft" width="1600"]

Suasana Literasi Digital di Gedung Serba Guna Assalam, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Selasa (16/8/2022). (Murianews/Istimewa)[/caption]
MURIANEWS, Grobogan – Tantangan global disadari betul Yayasan Assalam Kradenan, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Mereka pun menggelar webinar Literasi Digital Sarana Belajar Gen Z.
Kegiatan itu diselenggarakan di Gedung Serba Guna Assalam, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Selasa (16/8/2022). Agenda itu kerja sama dengan PBNU dan Kemenkominfo.
Koordinator bidang pendidikan Yayasan Assalam Kradenan, Syaidun menyampaikan, dalam teori generasi yang dikemukakan Graeme Codrington & Sue Grant-Marshall, generasi manusia berdasarkan tahun kelahirannya itu dibagi menjadi lima.
Yaitu Generasi Baby Boomer lahir 1946-1964, Generasi X yang lahir 1965-1979, Generasi Y yang lahir 1980-1995 yang juga sering disebut generasi millennial, Generasi Z yang lahir 1996-2009 disebut juga I Generation, atau Generasi Internet.
Baca: Go Digital, Siswa MA Sunniyah Selo Grobogan Tak Lagi Bawa Buku Pelajaran
Kemudian Generasi Alpha, yang lahir dimulai dari tahun 2010. Kelima generasi tersebut memiliki perbedaan pertumbuh kembangan kepribadian.
”Agar tidak salah dalam memanfaatkan digital teknologi, maka literasi digital sangat penting bagi masyarakat terutama di kalangan santri saat ini. Jangan sampai internet menjadi dampak negatif bagi generasi Z,” ulasnya.
Sementara itu, pemateri Ma’arif PBNU diwakili Esti Purnawinarni lebih fokus pada pemanfaatan teknologi dalam dunia pendidikan seperti daring, ANBK (Asesmen Nasional Berbasis Komputer) dan automasi akreditasi.
”Orang tua harus selalu mendampingi dan mengkontrol anaknya secara aktif. Hal itu guna menangkal dampak negatif teknologi digital saat ini,” pungkasnya.
Untuk diketahui, acara tersebut dihadiri Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf secara virtual. LP Ma’arif PBNU Esti Purnawinarni, Anggota Komisi D DPRD Kabupaten Grobogan Mansata Indah Maratona, Ketua LP Ma’arif NU Kabupaten Grobogan Ahmad Muhdlori.
Reporter: Saiful Anwar
Editor: Zulkifli Fahmi