Hingga Agustus, 58 Kebakaran Terjadi di Grobogan
Saiful Anwar
Jumat, 2 September 2022 12:25:59
MURIANEWS, Grobogan – Peristiwa kebakaran masih cukup sering terjadi di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Tercatat, 58 peristiwa kebakaran terjadi sejak Januari hingga Agustus 2022.
Berdasarkan catatan unit Pemadam Kebakaran Satpol PP Grobogan, mayoritas kebakaran terjadi disebabkan korsleting listrik.
Dalam data yang sama, peristiwa kebakaran paling banyak terjadi dalam sebulan terakhir. Ada 12 peristiwa kebakaran terjadi selama Agustus 2022.
Adapun rinciannya, Januari tujuh kejadian, Februari (satu kejadian), Maret (enam), April (sembilan), Mei (tujuh), Juni (enam), dan Juli (sembilan).
Baca: Jangan Salah Hubungi Pemadam Kebakaran Grobogan! Ini Lho Nomor TeleponnyaSelain korsleting listrik, kebakaran juga disebabkan tabung elpiji, api bediang, api tungku atau kompor, hingga trafo meledak.
Jumlah kerugian bervariasi, antara Rp 5 juta hingga ratusan juta. Kerugian terbanyak yakni saat empat rumah terbakar pada 5 Mei 2022 di Desa Pojok, Kecamatan Pulokulon, dengan kerugian sekitar Rp 400 juta. Secara total, kerugian akibat kebakaran lebih dari Rp 2 Miliar.
Jumlah kerugian bervariasi, antara Rp 5 juta hingga ratusan juta. Kerugian terbanyak yakni saat empat rumah terbakar pada 5 Mei 2022 di Desa Pojok, Kecamatan Pulokulon, dengan kerugian sekitar Rp 400 juta. Secara total, kerugian akibat kebakaran lebih dari Rp 2 Miliar.Kepala Satpol PP Grobogan Nurnawanta mengatakan, terjadinya korsleting listrik biasanya karena kabelnya yang tidak standar. Yakni, besar kabel tidak sesuai dengan standar untuk tegangan listrik di rumah warga.”Kabelnya yang tidak sesuai harus diganti dengan yang standar, disesuaikan tegangan. Karena itu sangat berpengaruh,” ujar Nurnawanta, Jumat (2/9/2022).Dia menambahkan, selama ini sudah sering menyampaikan kepada masyarakat mengenai hal tersebut. Nurnawanta pun meminta agar masyarakat lebih waspada terhadap potensi terjadinya kebakaran.”Saya sudah sering sampaikan, apabila mungkin ada pertemuan-pertemuan di desa-desa, agar masyarakat memakai kabel sesuai standar,” kata dia. Reporter: Saiful AnwarEditor: Zulkifli Fahmi
[caption id="attachment_313047" align="alignleft" width="800"]

Salah satu peristiwa kebakaran di Grobogan pada Agustus 2022 lalu. (Murianews/Istimewa)[/caption]
MURIANEWS, Grobogan – Peristiwa kebakaran masih cukup sering terjadi di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Tercatat, 58 peristiwa kebakaran terjadi sejak Januari hingga Agustus 2022.
Berdasarkan catatan unit Pemadam Kebakaran Satpol PP Grobogan, mayoritas kebakaran terjadi disebabkan korsleting listrik.
Dalam data yang sama, peristiwa kebakaran paling banyak terjadi dalam sebulan terakhir. Ada 12 peristiwa kebakaran terjadi selama Agustus 2022.
Adapun rinciannya, Januari tujuh kejadian, Februari (satu kejadian), Maret (enam), April (sembilan), Mei (tujuh), Juni (enam), dan Juli (sembilan).
Baca: Jangan Salah Hubungi Pemadam Kebakaran Grobogan! Ini Lho Nomor Teleponnya
Selain korsleting listrik, kebakaran juga disebabkan tabung elpiji, api bediang, api tungku atau kompor, hingga trafo meledak.
Jumlah kerugian bervariasi, antara Rp 5 juta hingga ratusan juta. Kerugian terbanyak yakni saat empat rumah terbakar pada 5 Mei 2022 di Desa Pojok, Kecamatan Pulokulon, dengan kerugian sekitar Rp 400 juta. Secara total, kerugian akibat kebakaran lebih dari Rp 2 Miliar.
Kepala Satpol PP Grobogan Nurnawanta mengatakan, terjadinya korsleting listrik biasanya karena kabelnya yang tidak standar. Yakni, besar kabel tidak sesuai dengan standar untuk tegangan listrik di rumah warga.
”Kabelnya yang tidak sesuai harus diganti dengan yang standar, disesuaikan tegangan. Karena itu sangat berpengaruh,” ujar Nurnawanta, Jumat (2/9/2022).
Dia menambahkan, selama ini sudah sering menyampaikan kepada masyarakat mengenai hal tersebut. Nurnawanta pun meminta agar masyarakat lebih waspada terhadap potensi terjadinya kebakaran.
”Saya sudah sering sampaikan, apabila mungkin ada pertemuan-pertemuan di desa-desa, agar masyarakat memakai kabel sesuai standar,” kata dia.
Reporter: Saiful Anwar
Editor: Zulkifli Fahmi