BBM Naik, Pekerja di Grobogan Tuntut Kenaikan Upah
Saiful Anwar
Senin, 5 September 2022 16:46:25
MURIANEWS, Grobogan - Menyikapi naiknya harga BBM subsidi, pertalite dan biosolar per Sabtu (3/9/2022) lalu, para pekerja di Grobogan menuntut kenaikan upah.
Itu diungkapkan Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPSI) Grobogan Sintono dalam focus group discussion (FGD) yang diselenggarakan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Grobogan di ruang Riptaloka Setda Grobogan, Senin (5/9/2022).
Sintono menyatakan, pihaknya setuju BBM naik. Namun, upah bagi pekerja di Kabupaten Grobogan juga mestinya naik. Sebab, naiknya BBM diperkirakan berpengaruh pada naiknya kebutuhan pokok.
Baca: Kebakaran Ratakan Dua Rumah di Grobogan”Dengan naiknya BBM, dengan imbasnya yang muncul di masyarakat, kami minta tolong untuk ke depan, UMK (upah minimum kabupaten) untuk pekerja bisa naik,” ujar Sintono yang juga Ketua Federasi Serikat Pekerja Transportasi Indonesia (FSPTI) Grobogan itu.
Pihaknya meminta agar Pemkab Grobogan memiliki kebijakan tersendiri. Yakni agar turun ke lapangan melakukan survei kebutuhan hidup layak (KHL) pekerja. Setelah dilakukannya survei KHL, Sintono yakin keputusan dapat diterima semua pihak.
”Mari bersama-sama turun ke lapangan. Lakukan survei kebutuhan hidup layak (KHL) pekerja,” kata dia disambut tepuk tangan hadirin.
”Mari bersama-sama turun ke lapangan. Lakukan survei kebutuhan hidup layak (KHL) pekerja,” kata dia disambut tepuk tangan hadirin.Dalam FGD tersebut, selain mengundang organisasi profesi, Disperindag Grobogan juga mengundang organisasi masyarakat hingga mahasiswa.Panitia juga menghadirkan perwakilan Pertamina dalam FGD ini, yakni Ardian Dominggo, Sales Brach Manager (SBM) Pertamina Rayon V Wilayah Semarang. Dominggo menjawab pertanyaan seputar aplikasi My Pertamina.Dominggo menyebut, saat ini baru sekitar 4 juta warga yang sudah mendaftarkan nomor polisi kendaraannya. Dia mengaku belum tahu kapan kebijakan penggunaan aplikasi My Pertamina diterapkan secara menyeluruh.”Untuk menyikapi petani dan nelayan yang belum punya android, nanti akan dibantu oleh petugas di SPBU. Yang dibutuhkan itu nanti QR code yang bisa dicetak. Jadi, kalau motornya gonta-ganti pengguna, QR-nya bisa diletakkan di jok motor agar tetap bisa mengisi,” kata dia.https://youtu.be/R2ozls1awNQReporter: Saiful AnwarEditor: Zulkifli Fahmi
[caption id="attachment_313893" align="alignleft" width="1280"]

Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPSI) Grobogan Sintono dalam FGD menyikapi BBM naik di ruang Riptaloka Setda Grobogan, Senin (5/8/2022). (Murianews/Saiful Anwar)[/caption]
MURIANEWS, Grobogan - Menyikapi naiknya harga BBM subsidi, pertalite dan biosolar per Sabtu (3/9/2022) lalu, para pekerja di Grobogan menuntut kenaikan upah.
Itu diungkapkan Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPSI) Grobogan Sintono dalam focus group discussion (FGD) yang diselenggarakan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Grobogan di ruang Riptaloka Setda Grobogan, Senin (5/9/2022).
Sintono menyatakan, pihaknya setuju BBM naik. Namun, upah bagi pekerja di Kabupaten Grobogan juga mestinya naik. Sebab, naiknya BBM diperkirakan berpengaruh pada naiknya kebutuhan pokok.
Baca: Kebakaran Ratakan Dua Rumah di Grobogan
”Dengan naiknya BBM, dengan imbasnya yang muncul di masyarakat, kami minta tolong untuk ke depan, UMK (upah minimum kabupaten) untuk pekerja bisa naik,” ujar Sintono yang juga Ketua Federasi Serikat Pekerja Transportasi Indonesia (FSPTI) Grobogan itu.
Pihaknya meminta agar Pemkab Grobogan memiliki kebijakan tersendiri. Yakni agar turun ke lapangan melakukan survei kebutuhan hidup layak (KHL) pekerja. Setelah dilakukannya survei KHL, Sintono yakin keputusan dapat diterima semua pihak.
”Mari bersama-sama turun ke lapangan. Lakukan survei kebutuhan hidup layak (KHL) pekerja,” kata dia disambut tepuk tangan hadirin.
Dalam FGD tersebut, selain mengundang organisasi profesi, Disperindag Grobogan juga mengundang organisasi masyarakat hingga mahasiswa.
Panitia juga menghadirkan perwakilan Pertamina dalam FGD ini, yakni Ardian Dominggo, Sales Brach Manager (SBM) Pertamina Rayon V Wilayah Semarang. Dominggo menjawab pertanyaan seputar aplikasi My Pertamina.
Dominggo menyebut, saat ini baru sekitar 4 juta warga yang sudah mendaftarkan nomor polisi kendaraannya. Dia mengaku belum tahu kapan kebijakan penggunaan aplikasi My Pertamina diterapkan secara menyeluruh.
”Untuk menyikapi petani dan nelayan yang belum punya android, nanti akan dibantu oleh petugas di SPBU. Yang dibutuhkan itu nanti QR code yang bisa dicetak. Jadi, kalau motornya gonta-ganti pengguna, QR-nya bisa diletakkan di jok motor agar tetap bisa mengisi,” kata dia.
https://youtu.be/R2ozls1awNQ
Reporter: Saiful Anwar
Editor: Zulkifli Fahmi