Bule Australia Kepincut Kembangkan Kacang Hijau di Grobogan

Saiful Anwar
Selasa, 6 September 2022 20:50:33


[caption id="attachment_314315" align="alignleft" width="1280"]
CEO Prisma, Nina FitzSimons saat mengunjungi CV Semi di Kelurahan Kuripan, Purwodadi, Grobogan, Jawa Tengah, Selasa (6/9/2022). (Murianews/Saiful Anwar)[/caption]
MURIANEWS, Grobogan – Program kemitraan antara Pemerintah Indonesia dengan Australia, Prisma kepincut untuk mengembangkan kacang hijau di Kabupaten Grobogan.
Itu terungkap dalam kunjungan yang dilakukan Prisma, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), dan Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia ke CV Semi, Kelurahan Kuripan, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Grobogan.
Chief Executive Officer (CEO) Prisma, Nina FitzSimons mengatakan, pihaknya melihat Kabupaten Grobogan sangat potensial untuk mengembangkan kacang hijau.
Pengembangan kacang hijau diyakini dapat meningkatkan pendapatan petani. Itu sesuai dengan misi Prisma.
”Di sini punya iklim yang tidak banyak air hujan. Jadi kacang hijau menjadi salah satu komoditas yang bisa meningkatkan pendapatan petani,” tutur perempuan asal Australia itu, Selasa (6/9/2022).
[caption id="attachment_314316" align="alignleft" width="1280"]
CEO Prisma, Nina FitzSimons bersama jajaran Bappenas dan DFAT dalam kunjungan ke CV Semi di Kelurahan Kuripan, Purwodadi, Grobogan, Jawa Tengah, Selasa (6/9/2022). (Murianews/Saiful Anwar)[/caption]
Prisma pun memilih menggandeng CV Semi. Di mana, CV Semi merupakan perusahaan yang salah satunya memproduksi benih kacang hijau berkualitas.
Dengan kerjasama tersebut, diharapkan semakin banyak petani yang memilih benih bersertifikat. Sebab, itu terbukti lebih produktif atau lebih banyak hasil panennya.
”Prisma kerja sama dengan CV Semi. Karena, CV Semi punya keinginan juga untuk memasarkan benih kacang hijau yang lebih bagus, yang punya produktivitas lebih tinggi,” imbuhnya.
Baca: Dua Polisi Tercatat Jadi Anggota Parpol di Grobogan
Sementara itu, CEO CV Semi, Anthony Susilo mengatakan, pihaknya memproduksi benih kacang hijau bersertifikat pada 2016 lalu.
Setahun kemudian, pihaknya berkesempatan mengikuti expo atau pameran yang digelar pemerintah. Lewat itu, varietas bersertifikat produksinya pun dikenal lebih luas.
Namun begitu, menurutnya itu menjadi tantangan. Pada akhirnya pun terbukti, produktivitas benih bersertifikat jauh lebih baik dibanding benih yang selama ini digunakan para petani.
”Produktivitas naik signifikan dengan benih bersertifikat. Dengan benih lokal, satu hektar menghasilkan 800 kg,” katanya.
”Sedangkan, dengan varietas bersertifikat ini, mereka bisa mendapatkan 1,5 ton bahkan untuk petani yang sudah paham bisa sampai 2 ton,” imbuhnya.
https://youtu.be/Hga9RITdAUw
Reporter: Saiful Anwar
Editor: Zulkifli Fahmi

MURIANEWS, Grobogan – Program kemitraan antara Pemerintah Indonesia dengan Australia, Prisma kepincut untuk mengembangkan kacang hijau di Kabupaten Grobogan.
Itu terungkap dalam kunjungan yang dilakukan Prisma, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), dan Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia ke CV Semi, Kelurahan Kuripan, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Grobogan.
Chief Executive Officer (CEO) Prisma, Nina FitzSimons mengatakan, pihaknya melihat Kabupaten Grobogan sangat potensial untuk mengembangkan kacang hijau.
Pengembangan kacang hijau diyakini dapat meningkatkan pendapatan petani. Itu sesuai dengan misi Prisma.
”Di sini punya iklim yang tidak banyak air hujan. Jadi kacang hijau menjadi salah satu komoditas yang bisa meningkatkan pendapatan petani,” tutur perempuan asal Australia itu, Selasa (6/9/2022).
[caption id="attachment_314316" align="alignleft" width="1280"]

Prisma pun memilih menggandeng CV Semi. Di mana, CV Semi merupakan perusahaan yang salah satunya memproduksi benih kacang hijau berkualitas.
Dengan kerjasama tersebut, diharapkan semakin banyak petani yang memilih benih bersertifikat. Sebab, itu terbukti lebih produktif atau lebih banyak hasil panennya.
”Prisma kerja sama dengan CV Semi. Karena, CV Semi punya keinginan juga untuk memasarkan benih kacang hijau yang lebih bagus, yang punya produktivitas lebih tinggi,” imbuhnya.
Baca: Dua Polisi Tercatat Jadi Anggota Parpol di Grobogan
Sementara itu, CEO CV Semi, Anthony Susilo mengatakan, pihaknya memproduksi benih kacang hijau bersertifikat pada 2016 lalu.
Setahun kemudian, pihaknya berkesempatan mengikuti expo atau pameran yang digelar pemerintah. Lewat itu, varietas bersertifikat produksinya pun dikenal lebih luas.
Namun begitu, menurutnya itu menjadi tantangan. Pada akhirnya pun terbukti, produktivitas benih bersertifikat jauh lebih baik dibanding benih yang selama ini digunakan para petani.
”Produktivitas naik signifikan dengan benih bersertifikat. Dengan benih lokal, satu hektar menghasilkan 800 kg,” katanya.
”Sedangkan, dengan varietas bersertifikat ini, mereka bisa mendapatkan 1,5 ton bahkan untuk petani yang sudah paham bisa sampai 2 ton,” imbuhnya.
https://youtu.be/Hga9RITdAUw
Reporter: Saiful Anwar
Editor: Zulkifli Fahmi