Kamis, 20 November 2025


MURIANEWS, Grobogan – Bupati Grobogan Sri Sumarni bersama Forkompimda memantau SPBU untuk melihat kondisi lapangan menyusul naiknya harga BBM bersubsidi.

Dalam pantauan yang dilakukan Kamis (8/9/2022) di SPBU Nglejok, Bupati Sri mendapati antren kendaraan yang cukup panjang.

Menurut Bupati, antrean itu terjadi karena pengendara yang akan membeli BBM subsidi jenis pertalite dan solar wajib mendaftar di aplikasi My Pertamina guna mendapat barcode.

”Adanya antrean di SPBU tadi karena ada aturan harus pakai barcode. Yang tidak punya aplikasi My Pertamina mau dibuatkan barcode, tapi ternyata ada yang tidak punya HP android. Pada akhirnya terjadi antrean cukup panjang,” kata dia.

Karena itu, Bupati pun meminta kepada SPBU yang menerapkan pembelian dengan barcode agar meningkatkan pelayanannya. Yakni dengan menambah petugas khusus untuk pendaftaran.

Baca: Pantau Pasar Usai BBM Naik, Bupati Grobogan Dapati Harga Beras dan Cabai Naik

”Saya minta tadi dari pihak Pom (SPBU, red) untuk buka beberapa pintu, sehingga tidak terjadi antrean,” imbuhnya.Kepala Disperindag Grobogan Pradana Setyawan menambahkan, pengendara yang tidak memiliki android tetap bisa didaftarkan oleh petugas yang tersedia. Selain itu, satu orang juga bisa memiliki beberapa kendaraan untuk didaftarkan.”Tadi penjelasan dari pihak SPBU, beda nama antara KTP dan STNK juga bisa,” ujar pria yang disapa Danis itu.Sebelumnya diberitakan, menyusul naiknya BBM, Bupati Grobogan bersama Forkomimda melakukan pantauan lapangan. Pantuan dilakukan di Pasar Induk Purwodadi, SPBU Nglejok, dan Gudang Bulog di Depok, Toroh. Reporter: Saiful AnwarEditor: Zulkifli Fahmi

Baca Juga

Komentar

Terpopuler