Tekan Inflasi di Grobogan, Pemkab Bisa Gunakan Dana BTT
Saiful Anwar
Kamis, 22 September 2022 09:49:02
MURIANEWS, Grobogan – Pemkab Grobogan bisa menggunakan anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) untuk menekan inflasi apabila dibutuhkan. Demikian diungkapkan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Grobogan Pradana Setyawan.
Danis, sapaannya, mengatakan, penggunaan dana BTT bisa menjadi opsi apabila terjadi kenaikan inflasi yang signifikan. Sebab, mesti harus ada langkah-langkah kongkret untuk mengendalikannya.
”Kalau ada kenaikan inflasi signifikan, misalnya sampai 10 persen lebih, berarti harus ada langkah-langkah konkret untuk pengendaliannya. Dan itu bisa menggunakan anggaran BTT,” ujar Danis, Kamis (22/9/2022).
BTT nantinya bisa digunakan untuk beberapa kegiatan. Antara lain pasar murah, operasi pasar, dan subsidi transportasi. Meski begitu, sejauh ini belum ada tanda-tanda anggaran BTT akan digunakan.
Baca: Ganjar Ajak Daerah di Perbatasan Kerja Sama Kendalikan Inflasi, Begini CaranyaDanis menyebut, berdasarkan data BPS, hingga akhir Juli 2022 inflasi masih terjaga di 5,3 persen. Selain berpatok pada data tersebut, pihaknya juga berpatok pada harga kebutuhan pokok di beberapa pasar di Grobogan.
”Sesuai data BPS pada akhir Juli, angka inflasi masih 5,3 persen. Kemudian pada Agustus 5,5 persen. Sampai sekarang juga inflasi masih terjaga aman, harga-harga di pasar kami monitoring juga relatif stabil,” kata dia.
”Sesuai data BPS pada akhir Juli, angka inflasi masih 5,3 persen. Kemudian pada Agustus 5,5 persen. Sampai sekarang juga inflasi masih terjaga aman, harga-harga di pasar kami monitoring juga relatif stabil,” kata dia.Karena itu, hingga kini, belum ada opsi penggunaan BTT. Apalagi, Pemkab Grobogan juga akan memberikan bansos dengan anggaran transfer pusat.”Belum akan menggunakan BTT sampai sekarang,” tuturnya.Untuk diketahui, Pemkab Grobogan pada akhirnya mengucurkan anggaran untuk menekan inflasi dengan anggaran transfer pusat. Total anggaran yang dikucurkan yakni sebesar Rp 5,5 miliar.Dengan anggaran itu, Pemkab Grobogan akan memberikan insentif kepada 590 sopir yang terdata dalam DTKS serta program padat karya kepada pekerja non terampil. Diperkirakan, terdapat tujuh ribu warga Grobogan yang bakal terakomodir dua program tersebut. Reporter: Saiful AnwarEditor: Zulkifli Fahmi
[caption id="attachment_318901" align="alignleft" width="1024"]

Kepala Disperindag Grobogan Pradana Setyawan. (Murianews/Saiful Anwar)[/caption]
MURIANEWS, Grobogan – Pemkab Grobogan bisa menggunakan anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) untuk menekan inflasi apabila dibutuhkan. Demikian diungkapkan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Grobogan Pradana Setyawan.
Danis, sapaannya, mengatakan, penggunaan dana BTT bisa menjadi opsi apabila terjadi kenaikan inflasi yang signifikan. Sebab, mesti harus ada langkah-langkah kongkret untuk mengendalikannya.
”Kalau ada kenaikan inflasi signifikan, misalnya sampai 10 persen lebih, berarti harus ada langkah-langkah konkret untuk pengendaliannya. Dan itu bisa menggunakan anggaran BTT,” ujar Danis, Kamis (22/9/2022).
BTT nantinya bisa digunakan untuk beberapa kegiatan. Antara lain pasar murah, operasi pasar, dan subsidi transportasi. Meski begitu, sejauh ini belum ada tanda-tanda anggaran BTT akan digunakan.
Baca: Ganjar Ajak Daerah di Perbatasan Kerja Sama Kendalikan Inflasi, Begini Caranya
Danis menyebut, berdasarkan data BPS, hingga akhir Juli 2022 inflasi masih terjaga di 5,3 persen. Selain berpatok pada data tersebut, pihaknya juga berpatok pada harga kebutuhan pokok di beberapa pasar di Grobogan.
”Sesuai data BPS pada akhir Juli, angka inflasi masih 5,3 persen. Kemudian pada Agustus 5,5 persen. Sampai sekarang juga inflasi masih terjaga aman, harga-harga di pasar kami monitoring juga relatif stabil,” kata dia.
Karena itu, hingga kini, belum ada opsi penggunaan BTT. Apalagi, Pemkab Grobogan juga akan memberikan bansos dengan anggaran transfer pusat.
”Belum akan menggunakan BTT sampai sekarang,” tuturnya.
Untuk diketahui, Pemkab Grobogan pada akhirnya mengucurkan anggaran untuk menekan inflasi dengan anggaran transfer pusat. Total anggaran yang dikucurkan yakni sebesar Rp 5,5 miliar.
Dengan anggaran itu, Pemkab Grobogan akan memberikan insentif kepada 590 sopir yang terdata dalam DTKS serta program padat karya kepada pekerja non terampil. Diperkirakan, terdapat tujuh ribu warga Grobogan yang bakal terakomodir dua program tersebut.
Reporter: Saiful Anwar
Editor: Zulkifli Fahmi