Diduga Bunuh Diri, Perempuan di Grobogan Tertabrak Kereta Api
Saiful Anwar
Rabu, 5 Oktober 2022 14:00:28
MURIANEWS, Grobogan –
Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun untuk melakukan tindakan serupa. Jika Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.Seorang perempuan berinisial SM (33) warga Kecamatan Godong, Kabupaten
Grobogan diduga menabrakkan diri ke kereta api. Peristiwa itu terjadi di perlintasan kereta api antara Gubug-Karangjati KM 34+0.
Insiden itu terjadi sekitar pukul 08.13 WIB, Rabu (5/10/2022). Saat itu, korban secara sengaja berdiri di area terlarang, di tengah rel kereta api.
Korban tertemper kereta api barang dengan nomor KA 2519A yang melintas dari arah timur (Surabaya). Saat dikonfirmasi, Manajer Humas PT KAI Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang, Ixfan Hendri Wintoko membenarkan kejadian itu.
”Secara sengaja, ada orang berdiri di area terlarang untuk umum. Di tengah rel kereta dan akhirnya menemper KA (kereta api),” ujar Ixsan.
Baca: Dulu Berjaya, Perajin Tikar Pandan Terkesi Grobogan Kini MeranaSetelah mengetahui kejadian tersebut, petugas dari polsus mendatangi lokasi untuk mengamankan perjalanan kereta. Polsus kemudian berkoordinasi dan melapor ke Polsek Gubug.
Tak lama kemudian, korban dievakuasi personel Polsek Gubug untuk dibawa ke Puskesmas Gubug.
Ixsan menambahkan, berdasarkan keterangan yang didapat dari saksi kejadian, korban awalnya menaiki sepeda ontel di sekitar lokasi. Beberapa saat kemudian, sepeda ontel ditaruh korban di pinggir sawah.
”Korban lari ke tengah rel dan menabrakkan diri ke KA. Itu juga sesuai dengan keterangan masinis,” paparnya.
Kapolsek Gubug AKP Puji Hari menambahkan, memang terdapat indikasi korban melakukan bunuh diri. Namun begitu, pihaknya masih melakukan olah TKP dan mengumpulkan keterangan saksi.
”Indikasinya begitu (bunuh diri, red). Tapi masih olah TKP sama mengumpulkan keterangan saksi,” kata dia.
PerhatianMengakhiri hidup tak akan menyelesaikan persoalan yang sedang dihadapi. Jangan biarkan keinginan itu muncul. Segera kunjungi dokter atau psikiater guna mengetahui cara terbaik untuk terbebas dari jerat keinginan bunuh diri dan depresi.Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit dan berkecenderungan bunuh diri, sila hubungi dokter kesehatan jiwa di Puskesmas atau Rumah sakit terdekat.Berikut lima rumah sakit juga disiagakan Kementerian Kesehatan untuk melayani panggilan telepon konseling pencegahan:RSJ Amino Gondohutomo Semarang (024) 6722565RSJ Marzoeki Mahdi Bogor (0251) 8324024, 8324025, 8320467RSJ Soeharto Heerdjan Jakarta (021) 5682841RSJ Prof Dr Soerojo Magelang (0293) 363601RSJ Radjiman Wediodiningrat Malang (0341) 423444Ada pula nomor hotline Halo Kemenkes di 1500-567 yang bisa dihubungi untuk mendapatkan informasi di bidang kesehatan, 24 jam. Reporter: Saiful AnwarEditor: Zulkifli Fahmi
[caption id="attachment_322424" align="alignleft" width="1040"]

Petugas membawa jenazah korban tertemper kereta api di petak Gubug-Karangjati, Grobogan, Jawa Tengah, Rabu (5/10/2022). (Murianews/Istimewa)[/caption]
MURIANEWS, Grobogan –
Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun untuk melakukan tindakan serupa. Jika Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.
Seorang perempuan berinisial SM (33) warga Kecamatan Godong, Kabupaten
Grobogan diduga menabrakkan diri ke kereta api. Peristiwa itu terjadi di perlintasan kereta api antara Gubug-Karangjati KM 34+0.
Insiden itu terjadi sekitar pukul 08.13 WIB, Rabu (5/10/2022). Saat itu, korban secara sengaja berdiri di area terlarang, di tengah rel kereta api.
Korban tertemper kereta api barang dengan nomor KA 2519A yang melintas dari arah timur (Surabaya). Saat dikonfirmasi, Manajer Humas PT KAI Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang, Ixfan Hendri Wintoko membenarkan kejadian itu.
”Secara sengaja, ada orang berdiri di area terlarang untuk umum. Di tengah rel kereta dan akhirnya menemper KA (kereta api),” ujar Ixsan.
Baca: Dulu Berjaya, Perajin Tikar Pandan Terkesi Grobogan Kini Merana
Setelah mengetahui kejadian tersebut, petugas dari polsus mendatangi lokasi untuk mengamankan perjalanan kereta. Polsus kemudian berkoordinasi dan melapor ke Polsek Gubug.
Tak lama kemudian, korban dievakuasi personel Polsek Gubug untuk dibawa ke Puskesmas Gubug.
Ixsan menambahkan, berdasarkan keterangan yang didapat dari saksi kejadian, korban awalnya menaiki sepeda ontel di sekitar lokasi. Beberapa saat kemudian, sepeda ontel ditaruh korban di pinggir sawah.
”Korban lari ke tengah rel dan menabrakkan diri ke KA. Itu juga sesuai dengan keterangan masinis,” paparnya.
Kapolsek Gubug AKP Puji Hari menambahkan, memang terdapat indikasi korban melakukan bunuh diri. Namun begitu, pihaknya masih melakukan olah TKP dan mengumpulkan keterangan saksi.
”Indikasinya begitu (bunuh diri, red). Tapi masih olah TKP sama mengumpulkan keterangan saksi,” kata dia.
Perhatian
Mengakhiri hidup tak akan menyelesaikan persoalan yang sedang dihadapi. Jangan biarkan keinginan itu muncul. Segera kunjungi dokter atau psikiater guna mengetahui cara terbaik untuk terbebas dari jerat keinginan bunuh diri dan depresi.
Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit dan berkecenderungan bunuh diri, sila hubungi dokter kesehatan jiwa di Puskesmas atau Rumah sakit terdekat.
Berikut lima rumah sakit juga disiagakan Kementerian Kesehatan untuk melayani panggilan telepon konseling pencegahan:
RSJ Amino Gondohutomo Semarang (024) 6722565
RSJ Marzoeki Mahdi Bogor (0251) 8324024, 8324025, 8320467
RSJ Soeharto Heerdjan Jakarta (021) 5682841
RSJ Prof Dr Soerojo Magelang (0293) 363601
RSJ Radjiman Wediodiningrat Malang (0341) 423444
Ada pula nomor hotline Halo Kemenkes di 1500-567 yang bisa dihubungi untuk mendapatkan informasi di bidang kesehatan, 24 jam.
Reporter: Saiful Anwar
Editor: Zulkifli Fahmi