Dahlan Iskan Paparkan Bisnis Red Ocean di ITB Muhammadiyah Grobogan, Apa Itu?
Saiful Anwar
Sabtu, 8 Oktober 2022 16:05:20
MURIANEWS, Grobogan – Mantan Menteri BUMN dan Dirut PLN Dahlan Iskan menyebut mood bisnis
Red Ocean dalam Seminar Nasional bertajuk Teknososiopreneur di kampus Institut Teknologi dan Bisnis Muhammadiyah Grobogan (ITB-MG), Sabtu (8/10/2022).
Dalam seminar itu, mantan Dirut PLN itu memulai materinya dengan mengungkapkan bisnis yang digelutinya. Di mana, bisnisnya berbeda dengan kecenderungan bisnis era saat itu. Bisnis yang digelutinya termasuk ‘red ocean' atau mesti berdarah-darah dalam menjalaninya, salah satunya yakni bisnis koran.
”Harus mati-matian, banting tulang, sudah begitu persaingannya luar biasa banyak. Jadi untuk bisa hidup harus berdarah-darah, karena itu disebut red ocean,” tutur Dahlan di depan hadirin.
Lebih lanjut, Dahlan menyebut, anak-anak zaman sekarang kemungkinan sudah tidak mau lagi diajak bekerja keras hingga berdarah-darah seperti eranya. Karena, menurutnya ada model bisnis yang berbeda, yakni “blue ocean”.
”Sementara, anak-anak muda era sekarang mungkin tidak mau diajak bekerja keras, karena model bisnisnya berbeda. Tidak harus berdarah-darah sudah bisa dapat uang, dengan modal HP, atau dengan laptop sudah bisa dapat uang,” kata dia.
Baca: Mahasiswa Baru ITB Muhammadiyah Grobogan DiorientasiTerkait dengan sosiopreneur, bagian dari tema, Dahlan mengaku dulu sempat merintis bisnis yang menurutnya termasuk kategori sosiopreneur. Sosiopreneur yang dipilih kemudian adalah di bidang energi.
“Karena saya berkecimpung di bidang energi, saya memilih sosiopreneur di bidang energi, tentu energi yang terbarukan. Syaratnya harus (menjadi, red) masa depan Indonesia, untuk masyarakat banyak, dan masyarakat itu masyarakat pedesaan,” paparnya.Bisnis yang dipilih kemudian yakni penanaman pohon kaliandra merah untuk pembangkit listrik. Dahlan berharap ada perputaran ekonomi dalam bisnis tersebut.Di mana kaliandra ditanam oleh masyarakat, kemudian dijual untuk menjadi pembangkit listrik, dan listriknya dinikmati masyarakat.Sayang, bisnisnya itu gagal karena kesibukannya menghadapi berbagai kasus ketika itu. Kasus yang menurut Dahlan tidak pernah terbukti.Selain Dahlan Iskan, panitia seminar juga menghadirkan Agus Siswanto, Owner Hotel Kyriad Grand Master yang juga dosen di Universitas Ahmad Dahlan Yogjakarta sebagai pembicara. Reporter: Saiful AnwarEditor: Zulkifli Fahmi
[caption id="attachment_323216" align="alignleft" width="949"]

Dahlan Iskan dalam Seminar Nasional di Institut Teknologi dan Bisnis Muhammadiyah Grobogan (ITB-MG), Sabtu (8/10/2022). (Murianews/Saiful Anwar)[/caption]
MURIANEWS, Grobogan – Mantan Menteri BUMN dan Dirut PLN Dahlan Iskan menyebut mood bisnis
Red Ocean dalam Seminar Nasional bertajuk Teknososiopreneur di kampus Institut Teknologi dan Bisnis Muhammadiyah Grobogan (ITB-MG), Sabtu (8/10/2022).
Dalam seminar itu, mantan Dirut PLN itu memulai materinya dengan mengungkapkan bisnis yang digelutinya. Di mana, bisnisnya berbeda dengan kecenderungan bisnis era saat itu. Bisnis yang digelutinya termasuk ‘red ocean' atau mesti berdarah-darah dalam menjalaninya, salah satunya yakni bisnis koran.
”Harus mati-matian, banting tulang, sudah begitu persaingannya luar biasa banyak. Jadi untuk bisa hidup harus berdarah-darah, karena itu disebut red ocean,” tutur Dahlan di depan hadirin.
Lebih lanjut, Dahlan menyebut, anak-anak zaman sekarang kemungkinan sudah tidak mau lagi diajak bekerja keras hingga berdarah-darah seperti eranya. Karena, menurutnya ada model bisnis yang berbeda, yakni “blue ocean”.
”Sementara, anak-anak muda era sekarang mungkin tidak mau diajak bekerja keras, karena model bisnisnya berbeda. Tidak harus berdarah-darah sudah bisa dapat uang, dengan modal HP, atau dengan laptop sudah bisa dapat uang,” kata dia.
Baca: Mahasiswa Baru ITB Muhammadiyah Grobogan Diorientasi
Terkait dengan sosiopreneur, bagian dari tema, Dahlan mengaku dulu sempat merintis bisnis yang menurutnya termasuk kategori sosiopreneur. Sosiopreneur yang dipilih kemudian adalah di bidang energi.
“Karena saya berkecimpung di bidang energi, saya memilih sosiopreneur di bidang energi, tentu energi yang terbarukan. Syaratnya harus (menjadi, red) masa depan Indonesia, untuk masyarakat banyak, dan masyarakat itu masyarakat pedesaan,” paparnya.
Bisnis yang dipilih kemudian yakni penanaman pohon kaliandra merah untuk pembangkit listrik. Dahlan berharap ada perputaran ekonomi dalam bisnis tersebut.
Di mana kaliandra ditanam oleh masyarakat, kemudian dijual untuk menjadi pembangkit listrik, dan listriknya dinikmati masyarakat.
Sayang, bisnisnya itu gagal karena kesibukannya menghadapi berbagai kasus ketika itu. Kasus yang menurut Dahlan tidak pernah terbukti.
Selain Dahlan Iskan, panitia seminar juga menghadirkan Agus Siswanto, Owner Hotel Kyriad Grand Master yang juga dosen di Universitas Ahmad Dahlan Yogjakarta sebagai pembicara.
Reporter: Saiful Anwar
Editor: Zulkifli Fahmi