Buku yang diterbitkan Hanum Publisher pada 2022 itu direncanakan berseri. Di seri pertama sendiri ada 80 jenis kuliner ikonik Indonesia yang dikupas. Buku setebal 400 halaman itu dicetak terbatas.
Asti mengatakan, setiap tulisan dalam buku tersebut mengulas jejak sejarah kuliner. Ia mendapatkan data terkait kuliner tersebut dari observasi, wawancara, dan riset pustaka. Karya dalam buku yang ditulisnya itu sendiri pernah dimuat di pelbagai media online.
’’Ada yang murni saya peroleh dari wawancara sejumlah narasumber,’’ ungkap Asti saat ditemui di rumahnya, Desa Bugel RT 02 RW 09, Kecamatan Godong, Grobogan, Jawa Tengah, Sabtu (29/10/2022).
Pria yang juga Ketua Bidang Pengembangan Potensi Daerah dan Jejaring Ekonomi Kreatif Komite Ekonomi Kreatif (KEK) Kabupaten Grobogan mengaku dirinya tertarik menulis tentang kuliner karena ternyata ada jejak sejarah panjang di balik terciptanya suatu makanan.
Pria yang juga Ketua Bidang Pengembangan Potensi Daerah dan Jejaring Ekonomi Kreatif Komite Ekonomi Kreatif (KEK) Kabupaten Grobogan mengaku dirinya tertarik menulis tentang kuliner karena ternyata ada jejak sejarah panjang di balik terciptanya suatu makanan.’’Jadi kuliner tidak sekadar soal cita rasa. Tapi di baliknya ada jejak sejarah yang panjang dan menarik ditelusuri, nilai-nilai filosofis, dan kreativitas leluhur tempo dulu. Bagaimana, mereka menciptakan pelbagai masakan yang hingga hari ini dapat kita nikmati, yang diolah dari bahan pangan lokal,’’ paparnya.Untuk seri kedua, ia menyatakan belum tahu ada berapa jenis kuliner yang akan ditulisnya. Hanya saja, kuliner-kuliner itu haruslah memenuhi kriteria, antara lain merupakan kuliner pusaka warisan leluhur dari segenap penjuru Nusantara, yang patut di-uri-uri dan nilai-nilai filosofisnya dapat diwariskan kepada generasi muda saat ini. Reporter: Saiful AnwarEditor: Zulkifli Fahmi
Murianews, Grobogan – Seorang penulis asal Grobogan, Badiatul Muchlisin Asti meluncurkan buku berjudul ’’Riwayat Kuliner Indonesia: Asal-usul, Tokoh, Inspirasi, dan Filosofi’’.
Buku yang diterbitkan Hanum Publisher pada 2022 itu direncanakan berseri. Di seri pertama sendiri ada 80 jenis kuliner ikonik Indonesia yang dikupas. Buku setebal 400 halaman itu dicetak terbatas.
Asti mengatakan, setiap tulisan dalam buku tersebut mengulas jejak sejarah kuliner. Ia mendapatkan data terkait kuliner tersebut dari observasi, wawancara, dan riset pustaka. Karya dalam buku yang ditulisnya itu sendiri pernah dimuat di pelbagai media online.
’’Ada yang murni saya peroleh dari wawancara sejumlah narasumber,’’ ungkap Asti saat ditemui di rumahnya, Desa Bugel RT 02 RW 09, Kecamatan Godong, Grobogan, Jawa Tengah, Sabtu (29/10/2022).
Baca: Ribuan Formasi PPPK di Grobogan Segera Dibuka
Pria yang juga Ketua Bidang Pengembangan Potensi Daerah dan Jejaring Ekonomi Kreatif Komite Ekonomi Kreatif (KEK) Kabupaten Grobogan mengaku dirinya tertarik menulis tentang kuliner karena ternyata ada jejak sejarah panjang di balik terciptanya suatu makanan.
’’Jadi kuliner tidak sekadar soal cita rasa. Tapi di baliknya ada jejak sejarah yang panjang dan menarik ditelusuri, nilai-nilai filosofis, dan kreativitas leluhur tempo dulu. Bagaimana, mereka menciptakan pelbagai masakan yang hingga hari ini dapat kita nikmati, yang diolah dari bahan pangan lokal,’’ paparnya.
Untuk seri kedua, ia menyatakan belum tahu ada berapa jenis kuliner yang akan ditulisnya. Hanya saja, kuliner-kuliner itu haruslah memenuhi kriteria, antara lain merupakan kuliner pusaka warisan leluhur dari segenap penjuru Nusantara, yang patut di-uri-uri dan nilai-nilai filosofisnya dapat diwariskan kepada generasi muda saat ini.
Reporter: Saiful Anwar
Editor: Zulkifli Fahmi