Rabu, 19 November 2025


Salah satunya sapi milik Suwito, warga Sumurgung, Desa Pilangpayung, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan. Menurutnya, sebelum diberi vaksin PMK, sapi miliknya sehat-sehat saja.

’’Setelah divaksin tiba-tiba jadi demam, sesak nafas, dan tidak mau makan,’’ ujarnya, Jumat (4/11/2022).

Menanggapi itu, Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Grobogan, Riyanto menyatakan sakit yang diderita sapi tersebut karena penyakit Bovine Ephemeral Fever (BEF) atau penyakit ternak yang biasanya menyerang sapi.

Riyanto menyatakan, memang ada beberapa ternak yang demam setelah divaksin. Menurut dia, hal itu bukan disebabkan oleh vaksin.

Baca: Pengurusnya Terjerat Kasus Uang Palsu, Ini Respon PCNU Grobogan

’’Memang ada beberapa yang sedikit demam habis vaksin, kayak Covid-19 itu. Nanti biar diberikan vitamin dan anti demam oleh petugas,’’ paparnya.
’’Memang ada beberapa yang sedikit demam habis vaksin, kayak Covid-19 itu. Nanti biar diberikan vitamin dan anti demam oleh petugas,’’ paparnya.Riyanto menyatakan, memang ada kasus BEF yang efeknya kematian. Namun, hal itu karena pemilik sapi terlambat melaporkan untuk diberikan pengobatan.’’Ada juga yang mati kena BEF, karena terlambat melapor. Repotnya, yang jadi kambing hitam adalah dikira dampak vaksinasi. Biasanya dua atau tiga hari sudah sembuh kalau sudah dikasih vitamin dan anti stres,” ungkapnya.Riyanto menambahkan, ternak yang sudah divaksinasi oleh pihaknya mencapai puluhan ribu, dengan total sudah 86.305 vaksin. Pihaknya terus menggalakkan vaksinasi agar ternak terlindung dari PMK. Reporter: Saiful AnwarEditor: Zulkifli Fahmi

Baca Juga

Komentar