Warga Grobogan Jadi Korban Kapal Tenggelam di Batam
Saiful Anwar
Kamis, 17 November 2022 10:20:15
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Grobogan Teguh Harjo Kusumo mengatakan, jenazah diperkirakan sampai ke rumah duka pada Kamis (17/11/2022) siang ini.
’’Nanti siang kita rencana ke rumah duka,’’ kata Teguh saat dikonfirmasi.
Baca: Kapal Pengangkut TKI Diduga Illegal, Tenggelam di BatamMenurut Teguh, Sulipah berangkat sebagai pekerja migran Indonesia (PMI) secara ilegal.
’’Ilegal, tidak prosedural,’’ imbuhnya.
Anis Sekar, anak Sulipah mengatakan, sang ibu dan adiknya berangkat ke Batam melalui Jakarta pada Jumat (11/11/2022) lalu. Kemudian, sesampainya di sana, mereka ditampung di sebuah hotel.
Anis Sekar, anak Sulipah mengatakan, sang ibu dan adiknya berangkat ke Batam melalui Jakarta pada Jumat (11/11/2022) lalu. Kemudian, sesampainya di sana, mereka ditampung di sebuah hotel.Kemudian, pada Senin (14/11/2022) malam atau Selasa dini hari, mereka menaiki kapal kayu untuk menuju ke Malaysia. Total ada delapan penumpang dalam perahu itu terdiri dari PMI dan nakhoda.Dikutip dari
Batamnews, Sulipah bersama sejumlah PMI yang juga diduga ilegal menjadi korban kapal tenggelam di perairan Kabil, Batam, Kepulauan Riau.Sulipah diketahui turut membawa anaknya yang masih tiga tahun, Abdul Mahesa. Kini sang balita itu masih dalam pencarian bersama korban lain yang belum ditemukan. Reporter: Saiful AnwarEditor: Zulkifli Fahmi
Murianews, Grobogan – Sulipah, warga RT 04 RW 06 Dusun Tumpuk, Desa Tambakselo, Kecamatan Wirosari menjadi korban kapal tenggelam di perairan Kabil, Batam, Kepualauan Riau pada Senin (14/11/2022) malam. Saat ini jenazah dalam perjalanan ke rumah duka di Grobogan.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Grobogan Teguh Harjo Kusumo mengatakan, jenazah diperkirakan sampai ke rumah duka pada Kamis (17/11/2022) siang ini.
’’Nanti siang kita rencana ke rumah duka,’’ kata Teguh saat dikonfirmasi.
Baca: Kapal Pengangkut TKI Diduga Illegal, Tenggelam di Batam
Menurut Teguh, Sulipah berangkat sebagai pekerja migran Indonesia (PMI) secara ilegal.
’’Ilegal, tidak prosedural,’’ imbuhnya.
Anis Sekar, anak Sulipah mengatakan, sang ibu dan adiknya berangkat ke Batam melalui Jakarta pada Jumat (11/11/2022) lalu. Kemudian, sesampainya di sana, mereka ditampung di sebuah hotel.
Kemudian, pada Senin (14/11/2022) malam atau Selasa dini hari, mereka menaiki kapal kayu untuk menuju ke Malaysia. Total ada delapan penumpang dalam perahu itu terdiri dari PMI dan nakhoda.
Dikutip dari
Batamnews, Sulipah bersama sejumlah PMI yang juga diduga ilegal menjadi korban kapal tenggelam di perairan Kabil, Batam, Kepulauan Riau.
Sulipah diketahui turut membawa anaknya yang masih tiga tahun, Abdul Mahesa. Kini sang balita itu masih dalam pencarian bersama korban lain yang belum ditemukan.
Reporter: Saiful Anwar
Editor: Zulkifli Fahmi