Rabu, 19 November 2025


Adapun sasarannya, yakni masyarakat yang memiliki ternak berkuku belah seperti kambing dan sapi. Kegiatan itu dilakukan sebagai upaya menekan penyebaran kasus PMK di Grobogan.

’’Walaupun sekarang sudah berkurang jumlah penyebarannya, tapi kita jangan lengah, karena PMK masih belum musnah,’’ kata Koordinator Lapangan PMI Kabupaten Grobogan, Gesit Kristyawan, Rabu (23/11/2022).

Baca: Mau Bantu Korban Gempa Cianjur? Warga Grobogan Silakan ke Sini

Menurut Gesit, para pemilik ternak mesti lebih disiplin untuk mencegah penularan virus PMK. Caranya dengan memperhatikan beberapa hal, seperti memisahkan hewan ternak, pembersihan dan desinfeksi, meningkatkan kekebalan tubuh ternak, serta memusnahkan hewan yang mati.

’’Kegiatan edukasi dan promosi kesehatan dilaksanakan dua bulan ke depan. PMI terus berperan aktif agar Kabupaten Grobogan ke zero kasus PMK,’’ harapnya.

Sementara itu, Kepala Markas PMI Grobogan Djasman menyatakan, sebelumnya pihaknya telah menggelar bimbingan teknis (Bimtek) pengendalian kejadian luar biasa (KB) dan SBM (Surveilans berbasis masyarakat).

Total ada 45 peserta dalam bimtek tersebut. Para peserta yakni relawan PMI Grobogan, Desa Sumberagung Kecamatan Ngaringan, Desa Jambangan dan Desa Monggot Kecamatan Geyer.Baca: Jadi Korban Pencurian, Perempuan asal Majene Ini Telantar di GroboganKepala Dinas Perternakan dan Perikanan (Disnakkan) Grobogan Riyanto mengatakan, selama ini PMI Grobogan telah banyak membantu pihaknya dalam penekanan kasus PMK.’’Ada penyemprotan disinfektan, promosi kesehatan dan ditambah lagi sekarang dengan SBM. Bila terjadi kasus warga dapat segera melapor kepada relawan desa binaan PMI Grobogan yang nanti segera dikonfirmasikan kepada kami,’’ ujar Riyanto. Reporter: Saiful AnwarEditor: Zulkifli Fahmi

Baca Juga

Komentar