Seremonial penanaman pohon tersebut dihadiri Bupati Grobogan Sri Sumarni. Kegiatan itu sekaligus memperingati Hari Menanam Pohon Indonesia. Kegiatan ini mengangkat tema ’’Gerakan Ayo Menanam Pohon Mewujudkan Desa Simo Lestari’’.
’’Kegiatan ini bersamaan dengan aksi menanam dan pelihara pohon di seluruh tanah air. Aksi ini menjadi wujud kepedulian lingkungan dalam upaya menjaga alam,’’ ujar Sri Sumarni.
Di kesempatan itu, Sri mengingatkan kerusakan sumber daya hutan dan lingkungan telah menjadi ancaman yang dihadapi. Jika sumber daya hutan, lingkungan hidup, serta ruang terbuka hijau diabaikan, akan mengakibatkan rusaknya alam.
’’Pada akhirnya bisa memicu terjadinya hujan lebat, angin kencang, banjir, tanah longsor, bahkan perubahan musim yang sulit diperkirakan,’’ paparnya.
Efek lainnya, terjadi kekeringan dan mengancam ketersediaan air dan pangan. Bupati menyebut, alam ini tidak boleh dianggap sekadar warisan nenek moyang.
’’Alam ini milik generasi yang akan datang. Maka harus kita jaga kelestarianya,’’ imbuh Bupati.
Sementara itu, Administratur Perhutani KPH Gundih, Khaerudin mengatakan, alasan ditanami tanaman buah pada lokasi tersebut karena masuk kawasan larangan penebangan pohon.’’Pada lokasi tersebut tidak boleh dilakukan penebangan. Maka, yang ditanam adalah jenis tanaman berkayu yang bisa dimanfaatkan bijinya atau buahnya sehingga dapat memberikan nilai tambah pendapatan untuk masyarakat tanpa menebang pohon,’’ katanya. Reporter: Saiful AnwarEditor: Zulkifli Fahmi
Murianews, Grobogan – Ribuan pohon buah ditanam di Kawasan Waduk Simo, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Rabu (23/11/2022). Perinciannya, pohon lengkeng 2000 batang, matoa 2000 batang, dan alpukat sebanyak 1000 batang.
Seremonial penanaman pohon tersebut dihadiri Bupati Grobogan Sri Sumarni. Kegiatan itu sekaligus memperingati Hari Menanam Pohon Indonesia. Kegiatan ini mengangkat tema ’’Gerakan Ayo Menanam Pohon Mewujudkan Desa Simo Lestari’’.
’’Kegiatan ini bersamaan dengan aksi menanam dan pelihara pohon di seluruh tanah air. Aksi ini menjadi wujud kepedulian lingkungan dalam upaya menjaga alam,’’ ujar Sri Sumarni.
Baca: Pemulangan Warga Grobogan Korban Kapal Tenggelam Belum Jelas
Di kesempatan itu, Sri mengingatkan kerusakan sumber daya hutan dan lingkungan telah menjadi ancaman yang dihadapi. Jika sumber daya hutan, lingkungan hidup, serta ruang terbuka hijau diabaikan, akan mengakibatkan rusaknya alam.
’’Pada akhirnya bisa memicu terjadinya hujan lebat, angin kencang, banjir, tanah longsor, bahkan perubahan musim yang sulit diperkirakan,’’ paparnya.
Efek lainnya, terjadi kekeringan dan mengancam ketersediaan air dan pangan. Bupati menyebut, alam ini tidak boleh dianggap sekadar warisan nenek moyang.
’’Alam ini milik generasi yang akan datang. Maka harus kita jaga kelestarianya,’’ imbuh Bupati.
Baca: Ribuan Anak Muda Diajak Peduli Lingkungan lewat Siap Darling
Sementara itu, Administratur Perhutani KPH Gundih, Khaerudin mengatakan, alasan ditanami tanaman buah pada lokasi tersebut karena masuk kawasan larangan penebangan pohon.
’’Pada lokasi tersebut tidak boleh dilakukan penebangan. Maka, yang ditanam adalah jenis tanaman berkayu yang bisa dimanfaatkan bijinya atau buahnya sehingga dapat memberikan nilai tambah pendapatan untuk masyarakat tanpa menebang pohon,’’ katanya.
Reporter: Saiful Anwar
Editor: Zulkifli Fahmi
