Rabu, 19 November 2025


Kegiatan bertajuk ’’Menyongsong Pemilu 2024 yang Beretika: Politik Identitas, Antara Nasionalis dan Agama’’ itu digelar di Ruang Riptaloka Setda Grobogan, Rabu (30/11/2022).

Sarasehan menghadirkan narasumber Ketua DPRD Grobogan Agus Siswanto, Kepala Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Grobogan Daru Wisakti, dan Komisioner KPU Grobogan Suwignyo.

Baca: Adik Gus Baha Menang Pilkades Tanpa Money Politic, Ini Kronologinya

Salah satu peserta sarasehan menyinggung peristiwa kemenangan adik sepupu Gus Baha dalam Pilkades di Narukan, Kecamatan Kragan, Kabupaten Rembang. Kemenangan itu pun viral di media sosial.

Diketahui, dalam pilkades tersebut, adik Gus Baha, Muhammad Umar Faruq menang walaupun lawannya diduga melakukan politik uang secara masif.

Kemenangan itu makin viral karena beredar video arak-arakan Umar Faruq diikuti yel-yel ’’duit ora payu’’ atau uang tidak laku. Hal itu merujuk kepada lawannya yang diduga melakukan politik uang.

Peristiwa itu kemudian diulas sedikit Kepala Kesbangpol Grobogan, Daru Wisakti. Daru menyebut, berhasil Umar Faruq dalam pilkades di Rembang tak lain karena statusnya sebagai adik Gus Baha.

’’Jadi, politik identitas itu perlu, asalkan tidak mendiskreditkan. Itu adik Gus Baha bisa menang walaupun tidak politik uang karena statusnya sebagai adik Gus Baha, itu kan politik identitas,’’ katanya.

Baca: Adik Gus Baha Menang Pilkades Narukan Rembang, Pendukung: Duit Ora Payu
Baca: Adik Gus Baha Menang Pilkades Narukan Rembang, Pendukung: Duit Ora PayuSementara itu, menurut Ketua DPRD Grobogan Agus Siswanto, praktik politik uang yang selama ini terjadi, problemnya ada di sistem. Bahkan, akibat sistem di beberapa kali penyelenggaraan itu membuat caleg dari partai yang sama pun saling menjegal.’’Jangankan dengan sahabat dari partai lain, bahkan dari satu kandang (satu partai, red) saja kita begitu (menjegal, red),’’ papar Agus.Agus menyebut, politik uang mulai terjadi pada 2009 lalu. Pada pemilu sebelum tahun itu, politik uang tidak populer di masyarakat.Ia pun berpendapat budaya politik uang harus dihentikan. Salah satunya, yakni dengan sarasehan sebagaimana yang diselenggarakan MUI Grobogan kali ini.’’Adanya acara ini saya apresiasi betul. Kalau bisa diselenggarakan hingga tingkat kecamatan dan desa,’’ kata dia.Dengan begitu, masyarakat bisa lebih tercerahkan dan tidak memilih berdasarkan uang yang diterima oleh para calon. Reporter: Saiful AnwarEditor: Zulkifli Fahmi

Baca Juga

Komentar