Agar bisa segera dilalui kembali, warga pun bergotong-royong memperbaiki jembatan secara mandiri dengan bambu. Kondisi tersebut sudah berlangsung sekitar sebulan belakangan.
Warga setempat, Yahman mengatakan, jembatan tersebut ambrol akibat banjir sebulan lalu. Banjir menggerus tiang jembatan hingga ambrol.
’’Karena tiangnya ambrol, jembatan ikut ambrol,’’ kata dia, Kamis (1/12/2022).
Ambrolnya jembatan itu membuat aktivitas warga terganggu. Karena itulah, warga secara swasaya membikin jembatan bambu.
Yahman mengatakan, jembatan itu menjadi akses warga menuju sawah dan makam. Selain itu, di sebelah barat jembatan terdapat dua RT, yakni RT 1 dan 2 RW 7 yang dihuni sekitar 100 KK.
Yahman mengatakan, jembatan itu menjadi akses warga menuju sawah dan makam. Selain itu, di sebelah barat jembatan terdapat dua RT, yakni RT 1 dan 2 RW 7 yang dihuni sekitar 100 KK.Dia menjelaskan, sebelum rusak, truk engkel bisa melewati jembatan itu untuk membawa hasil panen. Seiring rusaknya jembatan, kendaraan roda empat tak bisa melintas.’’Sekarang yang bisa melintas hanya roda dua saja. Jadi ya pasti terkendala, nanti kalau panen dan mau dimuat pakai truk engkel tidak bisa,’’ ujarnya.Dia berharap jembatan itu segera diperbaiki dan diperlebar. Dengan begitu, bisa memudahkan segala jenis kendaraan, khususnya truk untuk lewat. Reporter: Saiful AnwarEditor: Zulkifli Fahmi
Murianews, Grobogan – Jembatan di Dusun Bangietan, Desa Sambongbangi, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, ambrol nyaris separuh. Dari total panjang 20 meter, sepanjang 9 meter ambrol.
Agar bisa segera dilalui kembali, warga pun bergotong-royong memperbaiki jembatan secara mandiri dengan bambu. Kondisi tersebut sudah berlangsung sekitar sebulan belakangan.
Warga setempat, Yahman mengatakan, jembatan tersebut ambrol akibat banjir sebulan lalu. Banjir menggerus tiang jembatan hingga ambrol.
Baca: Longsor, Jalan Kuwu-Galeh di Grobogan Bakal Dibongkar
’’Karena tiangnya ambrol, jembatan ikut ambrol,’’ kata dia, Kamis (1/12/2022).
Ambrolnya jembatan itu membuat aktivitas warga terganggu. Karena itulah, warga secara swasaya membikin jembatan bambu.
Yahman mengatakan, jembatan itu menjadi akses warga menuju sawah dan makam. Selain itu, di sebelah barat jembatan terdapat dua RT, yakni RT 1 dan 2 RW 7 yang dihuni sekitar 100 KK.
Dia menjelaskan, sebelum rusak, truk engkel bisa melewati jembatan itu untuk membawa hasil panen. Seiring rusaknya jembatan, kendaraan roda empat tak bisa melintas.
’’Sekarang yang bisa melintas hanya roda dua saja. Jadi ya pasti terkendala, nanti kalau panen dan mau dimuat pakai truk engkel tidak bisa,’’ ujarnya.
Dia berharap jembatan itu segera diperbaiki dan diperlebar. Dengan begitu, bisa memudahkan segala jenis kendaraan, khususnya truk untuk lewat.
Reporter: Saiful Anwar
Editor: Zulkifli Fahmi