Warga Grobogan Diminta Tak Tergoda Jadi Pekerja Ilegal
Saiful Anwar
Sabtu, 3 Desember 2022 10:02:59
Itu disampaikan Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indoensia (BP2MI) Benny Rhamdani dalam Peringatan Hari Pekerja Migran Internasional (HPMI) di Alun-Alun Purwodadi, Jumat (2/12/2022) malam.
Peringatan HPMI tersebut dimeriahkan dengan pagelaran wayang kulit. Pagelaran itu menghadirkan dalang Ki Sigid Ariyanto asal Rembang, membawakan lakon Wahyu Nugroho Jati.
Dalam kesempatan itu, Benny memaparkan, mengacu pada data World Bank di tahun 2017 silam, orang Indonesia yang bekerja di luar negeri ada sekitar sembilan juta, sedangkan yang tercatat resmi hanya 4,5 juta.
Baca: Warga Grobogan Jadi Korban Kapal Tenggelam di Batam’’Berarti ada 4,5 juta yang tidak resmi. Apa yang sulit jadi tidak resmi? Pasti kepala desa tidak tahu, camat tidak tahu, bupati tidak tahu. Mereka kan diam-diam, diorganisir oleh calo, ditampung di suatu tempat, dan diberangkatkan diam-diam,’’ papar Wakil Ketua Umum DPP Partai Hanura itu.
Para PMI illegal itu, kata Benny, baru diketahui keberadaannya di luar negeri ketika ada masalah dan melapor ke Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI). Menurut Benny, PMI illegal beruntung apabila kembali ke rumah dalam keadaan sehat.
’’Kita lihat faktanya, ada yang cacat secara fisik, depresi, hilang ingatan, dan hampir dua peti jenazah setiap hari (meninggal),’’ kata Benny.
Karena itu, Benny meminta kepada masyarakat untuk tidak tergoda menjadi PMI ilegal. Dengan begitu, perlindungan kepada PMI bisa lebih optimal.Lebih-lebih, lanjutnya Pemkab Grobogan telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 3 miliar untuk mempersiapkan warga yang ingin menjadi PMI.’’Luar biasa ini, Rp 3 miliar dianggarkan untuk bagaimana mempersiapkan anak bangsa yang kompeten, memiliki keahlian, keterampilan, kemampuan berbahasa,’’ kata dia.Peringatan HPMI di Grobogan itu menjadi pembuka serangkaian peringatan HPMI di enam daerah. Setelah Grobogan, agenda serupa juga akan digelar di Pemalang Jawa Tengah, Indramayu Jawa Barat, Sulawesi Utara, Jawa Timur, dan terakhir di Jakarta.Dalam peringatan HPMI tadi malam, turut hadir Bupati Grobogan Sri Sumarni beserta Wabup Bambang Pujiyanto, serta anggota DPR RI Edy Wuryanto dari Fraksi PDI Perjuangan. Reporter: Saiful AnwarEditor: Zulkifli Fahmi
Murianews, Grobogan – Warga Grobogan yang berniat menjadi pekerja migran Indonesia (PMI) atau tenaga kerja Indonesia (TKI) diminta agar memilih jalur resmi, tidak melalui jalan non presedural atau ilegal.
Itu disampaikan Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indoensia (BP2MI) Benny Rhamdani dalam Peringatan Hari Pekerja Migran Internasional (HPMI) di Alun-Alun Purwodadi, Jumat (2/12/2022) malam.
Peringatan HPMI tersebut dimeriahkan dengan pagelaran wayang kulit. Pagelaran itu menghadirkan dalang Ki Sigid Ariyanto asal Rembang, membawakan lakon Wahyu Nugroho Jati.
Dalam kesempatan itu, Benny memaparkan, mengacu pada data World Bank di tahun 2017 silam, orang Indonesia yang bekerja di luar negeri ada sekitar sembilan juta, sedangkan yang tercatat resmi hanya 4,5 juta.
Baca: Warga Grobogan Jadi Korban Kapal Tenggelam di Batam
’’Berarti ada 4,5 juta yang tidak resmi. Apa yang sulit jadi tidak resmi? Pasti kepala desa tidak tahu, camat tidak tahu, bupati tidak tahu. Mereka kan diam-diam, diorganisir oleh calo, ditampung di suatu tempat, dan diberangkatkan diam-diam,’’ papar Wakil Ketua Umum DPP Partai Hanura itu.
Para PMI illegal itu, kata Benny, baru diketahui keberadaannya di luar negeri ketika ada masalah dan melapor ke Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI). Menurut Benny, PMI illegal beruntung apabila kembali ke rumah dalam keadaan sehat.
’’Kita lihat faktanya, ada yang cacat secara fisik, depresi, hilang ingatan, dan hampir dua peti jenazah setiap hari (meninggal),’’ kata Benny.
Karena itu, Benny meminta kepada masyarakat untuk tidak tergoda menjadi PMI ilegal. Dengan begitu, perlindungan kepada PMI bisa lebih optimal.
Lebih-lebih, lanjutnya Pemkab Grobogan telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 3 miliar untuk mempersiapkan warga yang ingin menjadi PMI.
’’Luar biasa ini, Rp 3 miliar dianggarkan untuk bagaimana mempersiapkan anak bangsa yang kompeten, memiliki keahlian, keterampilan, kemampuan berbahasa,’’ kata dia.
Peringatan HPMI di Grobogan itu menjadi pembuka serangkaian peringatan HPMI di enam daerah. Setelah Grobogan, agenda serupa juga akan digelar di Pemalang Jawa Tengah, Indramayu Jawa Barat, Sulawesi Utara, Jawa Timur, dan terakhir di Jakarta.
Dalam peringatan HPMI tadi malam, turut hadir Bupati Grobogan Sri Sumarni beserta Wabup Bambang Pujiyanto, serta anggota DPR RI Edy Wuryanto dari Fraksi PDI Perjuangan.
Reporter: Saiful Anwar
Editor: Zulkifli Fahmi
