Kamis, 20 November 2025


Acara seremonial itu pun turut dikritik oleh seorang aktivis di Grobogan, Edy Tegoeh. Ia menyebut, kalau hanya acara perpisahan, tidak perlu ke Bali. Menurutnya, lebih baik acara semacam itu digelar di kota sendiri.

”Kalau cuma perayaan perpisahan, gak perlu ke Bali, di saat kondisi masyarakat terpuruk. Harusnya jika ingin perayaan, ya di kota sendiri, dengan menggandeng pedagang,” kata Edy, Minggu (11/12/2022).

Edy mengatakan, acara yang digelar di luar daerah itu tidak etis di tengah situasi seperti ini. Yakni, ada sebagian masyarakat yang berduka karena bencana, seperti di Cianjur karena gempa. Selain itu, menurutnya acara itu lebih terlihat sebagai acara menghambur-hamburkan uang.

Baca: Anak TK di Grobogan Dikenalkan Rambu-Rambu Lalu Lintas 

”Kasihan warga pedagang tersakiti hatinya. Hambur-hamburkan uang. Tidak pantas dan tidak etis, pejabat seperti itu,” lanjutnya.

Sementara itu, Sekda Grobogan Moh Sumarsono menyatakan acara utama di Bali tersebut adalah bimtek. Perpisahan merupakan acara pengiring.
Sementara itu, Sekda Grobogan Moh Sumarsono menyatakan acara utama di Bali tersebut adalah bimtek. Perpisahan merupakan acara pengiring.”Acara utamanya bimtek, Mas. Kemudian sekalian diisi perpisahan,” ujar Sekda.Dalam bimtek tersebut, juga terdapat gelaran outbond yang diikuti seluruh OPD untuk menggalang kebersamaan. Menurutnya, tak masalah sekali-kali digelar di luar kota untuk membuka wawasan.”Dalam bimtek ada outbond, diikuti oleh seluruh OPD untuk menggalang kebersamaan. Ya sekali-kali di luar kota, Mas, untuk membuka wawasan kita,” lanjutnya. Reporter: Saiful AnwarEditor: Cholis Anwar

Baca Juga

Komentar

Terpopuler