Kepala Dinsos Grobogan Edy Santoso mengatakan, totalnya ada 58 unit alat bantu yang diserahkan. Rinciannya, 37 kursi roda medis, 2 kursi roda adaktif, 6 walker disabilitas, 8 kaki palsu, 3 tangan palsu, dan 2 motor roda tiga. Selain alat bantu, para penyandang disabilitas juga diberikan puluhan paket sembako.
”Bantuan tersebut berasal dari Dinsos sebanyak 49 buah, Baznas sebanyak 7 buah, Kemensos 2 buah. Kemudian ada pula bantuan sembako sebanyak 60 paket yang berasal dari BPR BKK Purwodadi 30 paket dan Bank Jateng Cabang Purwodadi 30 paket,” ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut, pihaknya meminta kepada desa agar segera membantu pendataan disabilitas. Dengan begitu, penyandang disabilitas bisa terdata jumlahnya sehingga nantinya bisa terakomodir hak-haknya.
”Dengan selesainya pendataan, penyandang disabilitas bisa terakomodir hak-haknya. Bisa untuk pengusulan-pengusulan, baik bansos maupun pemberdayaan nantinya,” imbuhnya. Reporter: Saiful AnwarEditor: Dani Agus
Murianews, Grobogan – Pemkab Grobogan menggelar peringatan Hari Disabilitas Internasional (HDI) di pendapa kabupaten setempat, Selasa (13/12/2022). Dalam kesempatan ini, Dinsos Grobogan dan sejumlah instansi terkait membagikan puluhan alat bantu bagi
penyandang disabilitas.
Kepala Dinsos Grobogan Edy Santoso mengatakan, totalnya ada 58 unit alat bantu yang diserahkan. Rinciannya, 37 kursi roda medis, 2 kursi roda adaktif, 6 walker disabilitas, 8 kaki palsu, 3 tangan palsu, dan 2 motor roda tiga. Selain alat bantu, para penyandang disabilitas juga diberikan puluhan paket sembako.
”Bantuan tersebut berasal dari Dinsos sebanyak 49 buah, Baznas sebanyak 7 buah, Kemensos 2 buah. Kemudian ada pula bantuan sembako sebanyak 60 paket yang berasal dari BPR BKK Purwodadi 30 paket dan Bank Jateng Cabang Purwodadi 30 paket,” ungkapnya.
Baca juga: Pemprov Jateng Gelar Bursa Kerja bagi Disabilitas, Ada 27 Perusahaan Buka Lowongan
Dalam kesempatan tersebut, pihaknya meminta kepada desa agar segera membantu pendataan disabilitas. Dengan begitu, penyandang disabilitas bisa terdata jumlahnya sehingga nantinya bisa terakomodir hak-haknya.
”Dengan selesainya pendataan, penyandang disabilitas bisa terakomodir hak-haknya. Bisa untuk pengusulan-pengusulan, baik bansos maupun pemberdayaan nantinya,” imbuhnya.
Reporter: Saiful Anwar
Editor: Dani Agus
