Sepekan Bencana Grobogan: Banjir hingga Dua Bocah Tenggelam
Saiful Anwar
Jumat, 16 Desember 2022 14:56:56
Berdasar data yang dirangkum, pada 9 Desember 2022 lalu, banjir melanda tiga desa di dua kecamatan. Yakni Kelurahan Grobogan, Kecamatan Grobogan, serta Desa Temon dan Tirem di Kecamatan Brati.
Ketinggian banjir antara 20-60 cm. Banjir bahkan sempat membuat jalan yang mengarah ke Pati dan Kudus ditutup sementara.
Baca: Update Banjir Grobogan: 400 Rumah Masih TergenangBanjir disebabkan kiriman aiar dari hutan serta meluapnya sungai pucang. Selain itu, banyaknya sampah di saluran air juga membuat alirannya terhambat.
Di hari yang sama, dua bocah di Desa Nampu, Karangrayung dilaporkan tenggelam. Dua bocah itu yakni, Hasan (8) dan Elfian (8). Mereka dilaporkan tenggelam sekitar pukul 14.00 WIB.
Kronologinya, keduanya bermain dengan ketiga temannya. Pada saat bermain itulah, keduanya diduga terpeleset hingga tercebur ke sungai, tak jauh dari rumah korban.
Sementara itu, angin kencang melanda sejumlah desa di Kecamatan Karangrayung pada 12 Desember 2022 malam. Dalam peristiwa ini, empat desa terdampak dengan puluhan pohon tumbang dan rumah rusak.
Keempat desa tersebut yakni Karangsono, Cekel, Telawah, dan Jetis. Kerusakan rumah terparah menimpa Margo, warga Dusun Welahan RT 04 RW 03, Desa Telawah. Kerugiannya mencapai Rp 150 juta. Rumah berbentuk limasan bagian depan dan belakang roboh.
Baca: Miris, Seorang Siswa di Grobogan Nyaris Pukul GurunyaKepala Pelaksana BPBD Grobogan Endang Sulistyoningsih mengingatkan agar masyarakat senantiasa waspada terjadi bencana. Dia pun meminta agar masyarakat mengecek lingkungan sekitar.’’Pastikan talang air, bersih dan lancar. Periksa jendela dan pastikan tidak rusak. Kemudian pantau kondisi pohon, tiang listrik, serta penerangan jalan umum (PJU). Dan awasi buah hati jangan sampai bermain di area sungai,’’ kata dia.Kewaspadaan berikutnya yakni mencari tahu potensi bencana di lingkungan sekitar, mengikuti laporan cuaca terkini, serta menyiapkan perlengkapan darurat. Reporter: Saiful AnwarEditor: Zulkifli Fahmi
Murianews, Grobogan – Dalam sepekan belakangan ini, BPBD Grobogan mencatat terdapat berbagai bencana. Mulai banjir di delapan titik, angin kencang di sejumlah lokasi, serta laka air atau orang tenggelam dengan dua korban jiwa.
Berdasar data yang dirangkum, pada 9 Desember 2022 lalu, banjir melanda tiga desa di dua kecamatan. Yakni Kelurahan Grobogan, Kecamatan Grobogan, serta Desa Temon dan Tirem di Kecamatan Brati.
Ketinggian banjir antara 20-60 cm. Banjir bahkan sempat membuat jalan yang mengarah ke Pati dan Kudus ditutup sementara.
Baca: Update Banjir Grobogan: 400 Rumah Masih Tergenang
Banjir disebabkan kiriman aiar dari hutan serta meluapnya sungai pucang. Selain itu, banyaknya sampah di saluran air juga membuat alirannya terhambat.
Di hari yang sama, dua bocah di Desa Nampu, Karangrayung dilaporkan tenggelam. Dua bocah itu yakni, Hasan (8) dan Elfian (8). Mereka dilaporkan tenggelam sekitar pukul 14.00 WIB.
Kronologinya, keduanya bermain dengan ketiga temannya. Pada saat bermain itulah, keduanya diduga terpeleset hingga tercebur ke sungai, tak jauh dari rumah korban.
Sementara itu, angin kencang melanda sejumlah desa di Kecamatan Karangrayung pada 12 Desember 2022 malam. Dalam peristiwa ini, empat desa terdampak dengan puluhan pohon tumbang dan rumah rusak.
Keempat desa tersebut yakni Karangsono, Cekel, Telawah, dan Jetis. Kerusakan rumah terparah menimpa Margo, warga Dusun Welahan RT 04 RW 03, Desa Telawah. Kerugiannya mencapai Rp 150 juta. Rumah berbentuk limasan bagian depan dan belakang roboh.
Baca: Miris, Seorang Siswa di Grobogan Nyaris Pukul Gurunya
Kepala Pelaksana BPBD Grobogan Endang Sulistyoningsih mengingatkan agar masyarakat senantiasa waspada terjadi bencana. Dia pun meminta agar masyarakat mengecek lingkungan sekitar.
’’Pastikan talang air, bersih dan lancar. Periksa jendela dan pastikan tidak rusak. Kemudian pantau kondisi pohon, tiang listrik, serta penerangan jalan umum (PJU). Dan awasi buah hati jangan sampai bermain di area sungai,’’ kata dia.
Kewaspadaan berikutnya yakni mencari tahu potensi bencana di lingkungan sekitar, mengikuti laporan cuaca terkini, serta menyiapkan perlengkapan darurat.
Reporter: Saiful Anwar
Editor: Zulkifli Fahmi