Rabu, 19 November 2025


Berdasarkan itu, PMI Grobogan menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Manajemen Posko. Kegiatan itu digelar selama dua hari, Sabtu-Minggu (17-18/12/2022). Sebanyak 43 sukarelawan PMI Grobogan mengikuti acara itu.

Sekretaris PMI Grobogan Djasman menyampaikan, dengan curah hujan yang tinggi, potensi bencana banjir, angin kencang dan tanah longsor di Grobogan makin tinggi.

Baca: Korsleting Listrik, Rumah di Jatiharjo Grobogan Ludes Terbakar

’’Dengan dasar itu, kami selaku pengurus PMI meminta kepada seluruh sukarelawan PMI untuk lebih sigap dan tanggap merespon ancaman banjir, banjir bandang, angin ribut dan longsor,’’ ujarnya.

Menurutnya, kesiapan tersebut sangat diperlukan agar ketika ancaman itu terjadi, semua bisa bergerak cepat dan tepat melakukan respon. Dengan begitu, dapat mengurangi dampak kepada manusia maupun harta benda.
Menurutnya, kesiapan tersebut sangat diperlukan agar ketika ancaman itu terjadi, semua bisa bergerak cepat dan tepat melakukan respon. Dengan begitu, dapat mengurangi dampak kepada manusia maupun harta benda.Adapun materi dalam Bimtek ini yakni mengenai kesiapsiagaan dalam menghadapi musim penghujan, assesment, tanggap darurat bencana (TDB), pelaporan, serta early warning system (EWS).Dalam kesempatan itu, pengurus PMI Kabupaten Grobogan pun menghaturkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya atas kerja keras seluruh relawan yang aktif membantu kegiatan Posko selama ini. Reporter: Saiful AnwarEditor: Zulkifli Fahmi

Baca Juga

Komentar