Keempatnya masing-masing memakai kostum Semar, Gareng, Petruk, dan Bagong. Dipilihnya Punakawan untuk perayaan Natal ini pun memiliki maksud tertentu.
Pendeta GKJ Purwodadi, Pudjo Priatmo mengatakan, pemilihan kostum Punakawan merupukan inisiatif pribadi jemaat gereja. Menurutnya, dipilihnya tokoh wayang itu karena memiliki ilmu yang tinggi.
’’Teman-teman kreatif memakai Punakawan. Punawakawan ini kan derajatnya rendah, tapi sebenarnya punya ilmu tinggi. Biasanya para ksatria juga meminta nasihat kepada Punakawan,’’ tuturnya.
Selain adanya Punakawan, GKJ dalam setiap perayaan selalu memakai gamelan sebagai pengiring. Pendeta Pudjo menyatakan, dirinya juga selalu memakai pakaian adat Jawa setiap perayaan.
Adapun tema yang diusung dalam Natal kali ini yakni “Mereka Pulang dan Mengambil Jalan yang Lain”. Menurut Pudjo, tema tersebut menyiratkan harapan agar kita terus memiliki kreativitas untuk mengatasi masalah bangsa dan negara.Dalam khotbah Natal di gereja tersebut, pihaknya menyoroti masalah penggunaan media sosial yang tidak bertanggung jawab. Dari sana, masalah intoleransi hingga hoaks tersebar dan mencederai persatuan bansa.’’Tadi di waktu khotbah saya menekankan itu. Tekanannya pada memberi, bukan menuntut, meminta atau yang lainnya. Kita memberikan apa yang bisa kita berikan. Baik kepada orang lain, atau kepada bangsa dan negara,’’ paparnya. Reporter: Saiful AnwarEditor: Zulkifli Fahmi
Murianews, Grobogan – Ada yang menarik dari perayaan Natal di Gereja Kristen Jawa (GKJ) Purwodadi, Grobogan, Jawa Tengah, Minggu (25/12/2022). Yakni adanya jemaat yang memakai kostum tokoh Punakawan.
Keempatnya masing-masing memakai kostum Semar, Gareng, Petruk, dan Bagong. Dipilihnya Punakawan untuk perayaan Natal ini pun memiliki maksud tertentu.
Pendeta GKJ Purwodadi, Pudjo Priatmo mengatakan, pemilihan kostum Punakawan merupukan inisiatif pribadi jemaat gereja. Menurutnya, dipilihnya tokoh wayang itu karena memiliki ilmu yang tinggi.
Baca: Misa Natal, Uskup Agung Jakarta: Isu SARA Cederai Persatuan
’’Teman-teman kreatif memakai Punakawan. Punawakawan ini kan derajatnya rendah, tapi sebenarnya punya ilmu tinggi. Biasanya para ksatria juga meminta nasihat kepada Punakawan,’’ tuturnya.
Selain adanya Punakawan, GKJ dalam setiap perayaan selalu memakai gamelan sebagai pengiring. Pendeta Pudjo menyatakan, dirinya juga selalu memakai pakaian adat Jawa setiap perayaan.
Adapun tema yang diusung dalam Natal kali ini yakni “Mereka Pulang dan Mengambil Jalan yang Lain”. Menurut Pudjo, tema tersebut menyiratkan harapan agar kita terus memiliki kreativitas untuk mengatasi masalah bangsa dan negara.
Dalam khotbah Natal di gereja tersebut, pihaknya menyoroti masalah penggunaan media sosial yang tidak bertanggung jawab. Dari sana, masalah intoleransi hingga hoaks tersebar dan mencederai persatuan bansa.
’’Tadi di waktu khotbah saya menekankan itu. Tekanannya pada memberi, bukan menuntut, meminta atau yang lainnya. Kita memberikan apa yang bisa kita berikan. Baik kepada orang lain, atau kepada bangsa dan negara,’’ paparnya.
Reporter: Saiful Anwar
Editor: Zulkifli Fahmi