Banjir Bandang Terjang Empat Kecamatan di Grobogan, Delapan Rumah Hanyut
Saiful Anwar
Selasa, 27 Desember 2022 08:01:41
Akibat kejadian itu, total delapan rumah dan seekor sapi hanyut. Selain hanyut, sejumlah rumah juga rusak hingga roboh.
Laporan BPBD Grobogan menyebutkan, masing-masing tiga rumah di Dusun Drojo RT 03 RW 07 dan Dusun Bangsri RT 05 RW 02 Desa Bangsri, Kecamatan Geyer hanyut. Seekor sapi di Dusun Bangsri juga dilaporkan ikut hanyut terbawa banjir bandang.
Baca: Jalan Rusak di Tanggungharjo Grobogan Dikeluhkan WargaSelain itu, bagian depan sebuah rumah di RT 02 RW 02 di Dusun Bangsri ikut hanyut dan hampir roboh. Di Dusun Getas Geneng, Desa Bangsri, sebuah rumah longsor pada bagian belakangnya.
Di Desa Asemrudung, Kecamatan Geyer, dua rumah di Dusun Karang RT 06 RW 01 beserta isinya hanyut diterjang banjir. Selain itu, perabot rumah tangga hingga sejumlah uang tunai milik lima warga di RT yang sama juga hanyut.
Sementara itu, area persawahan di Desa Rejosari, Kecamatan Kradenan tergenang banjir. Genangan dilaporkan tidak sampai memasuki pemukiman warga.
Di Desa Randurejo, Kecamatan Pulokulon, total 17 rumah mengalami rusak ringan akibat banjir setinggi hingga satu meter. Perinciannya yakni Dusun Ngantru (14) rumah, Setren (2 rumah) dan Lengkong (1) rumah.
Di Desa Klambu, Kecamatan Klambu, enam dusun tergenang dengan ketinggian hingga 20 cm.Kepala Pelaksana BPBD Grobogan Endang Sulistyoningsih menyatakan, banjir sudah surut pada pukul 21.30 WIB. Meski begitu, dia meminta agar warga meningkatkan kewaspadaannya.’’Genangan di seluruh desa sudah surut. Kemudian, aliran air dari Desa Bangsri menuju Asemrudung kemudian menuju Sungai Glugu. Untuk itu, mohon warga di sepanjang aliran Sungai Glugu meningkatkan kewaspadaannya,’’ ujarnya, Selasa (27/12/2022).Endang menyebut, secara umum banjir disebabkan hujan deras sejak pukul 14.00 hingga 18.00 WIB. Selain itu, juga disebabkan air dari hutan yang mengalir ke sungai, sedangkan sungai tak mampu menampung.’’Kepada warga terdampak, Tim sudah melakukan asesmen dan memberikan bantuan logistik,’’ lanjutnya. Reporter: Saiful AnwarEditor: Zulkifli Fahmi
Murianews, Grobogan – Bencana banjir bandang menghampiri Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Senin (26/12/2022) malam. Sejumlah desa di Kecamatan Geyer, Klambu, Kradenan, dan Pulokulon dihantam banjir bandang.
Akibat kejadian itu, total delapan rumah dan seekor sapi hanyut. Selain hanyut, sejumlah rumah juga rusak hingga roboh.
Laporan BPBD Grobogan menyebutkan, masing-masing tiga rumah di Dusun Drojo RT 03 RW 07 dan Dusun Bangsri RT 05 RW 02 Desa Bangsri, Kecamatan Geyer hanyut. Seekor sapi di Dusun Bangsri juga dilaporkan ikut hanyut terbawa banjir bandang.
Baca: Jalan Rusak di Tanggungharjo Grobogan Dikeluhkan Warga
Selain itu, bagian depan sebuah rumah di RT 02 RW 02 di Dusun Bangsri ikut hanyut dan hampir roboh. Di Dusun Getas Geneng, Desa Bangsri, sebuah rumah longsor pada bagian belakangnya.
Di Desa Asemrudung, Kecamatan Geyer, dua rumah di Dusun Karang RT 06 RW 01 beserta isinya hanyut diterjang banjir. Selain itu, perabot rumah tangga hingga sejumlah uang tunai milik lima warga di RT yang sama juga hanyut.
Sementara itu, area persawahan di Desa Rejosari, Kecamatan Kradenan tergenang banjir. Genangan dilaporkan tidak sampai memasuki pemukiman warga.
Di Desa Randurejo, Kecamatan Pulokulon, total 17 rumah mengalami rusak ringan akibat banjir setinggi hingga satu meter. Perinciannya yakni Dusun Ngantru (14) rumah, Setren (2 rumah) dan Lengkong (1) rumah.
Di Desa Klambu, Kecamatan Klambu, enam dusun tergenang dengan ketinggian hingga 20 cm.
Kepala Pelaksana BPBD Grobogan Endang Sulistyoningsih menyatakan, banjir sudah surut pada pukul 21.30 WIB. Meski begitu, dia meminta agar warga meningkatkan kewaspadaannya.
’’Genangan di seluruh desa sudah surut. Kemudian, aliran air dari Desa Bangsri menuju Asemrudung kemudian menuju Sungai Glugu. Untuk itu, mohon warga di sepanjang aliran Sungai Glugu meningkatkan kewaspadaannya,’’ ujarnya, Selasa (27/12/2022).
Endang menyebut, secara umum banjir disebabkan hujan deras sejak pukul 14.00 hingga 18.00 WIB. Selain itu, juga disebabkan air dari hutan yang mengalir ke sungai, sedangkan sungai tak mampu menampung.
’’Kepada warga terdampak, Tim sudah melakukan asesmen dan memberikan bantuan logistik,’’ lanjutnya.
Reporter: Saiful Anwar
Editor: Zulkifli Fahmi