Salah satu sekolah yang terdampak banjir cukup parah yakni SDN 1 Lemahputih, Desa Lemahputih, Kecamatan Brati. Kedalaman banjir hingga hingga hari ini masih sekitar 30 cm.
Kepala SDN 1 Lemahputih Anjar Kuncara mengatakan, para siswa belum berkegiatan di sekolah lagi hingga hari ini. Mereka masih menjalani pembelajaran secara daring.
’’Sekolah terendam sejak 31 Desember 2022. Desa Lemahputih terendam, SD 1 Lemahputih ikut terendam dengan ketinggian air sampai lutut orang dewasa. Anak-anak, terpaksa belajar di rumah, kegiatan belajar daring,’’ ujarnya.
Anjar menambahkan, para siswa diminta masuk lagi setelah situasi memungkinkan. Dalam kesempatan itu, pihaknya bersama unsur terkait mengamankan sejumlah fasilitas belajar.
’’Anak-anak nanti akan dimasukkan lagi, setelah situasi aman. Kami mengamankan aset dengan menaikkan kursi dan benda-benda lainnya di kelas,’’ tambahnya.Sementara itu, berdasar data BPBD Grobogan, hingga pukul 14.00 WIB masih ada ribuan rumah terendam, tepatnya 1.029 rumah. Desa dengan dampak terparah yakni Desa Lemahputih, Kecamatan Brati, dengan total sebanyak 464 rumah terendam.Empat desa lainnya yang masih terendam juga berada di Kecamatan Brati. Yakni Desa Temon (301 rumah), Desa Kronggen (163 rumah), Menduran (55 rumah), dan Karangsari (45 rumah).https://youtu.be/_r69cMnhSRQReporter: Saiful AnwarEditor: Zulkifli Fahmi
Murianews, Grobogan – Banjir di Grobogan memasuki hari ketiga per Selasa (3/1/2023). Kondisi itu memaksa kegiatan belajar mengajar di wilayah terdampak dilakukan secara daring.
Salah satu sekolah yang terdampak banjir cukup parah yakni SDN 1 Lemahputih, Desa Lemahputih, Kecamatan Brati. Kedalaman banjir hingga hingga hari ini masih sekitar 30 cm.
Kepala SDN 1 Lemahputih Anjar Kuncara mengatakan, para siswa belum berkegiatan di sekolah lagi hingga hari ini. Mereka masih menjalani pembelajaran secara daring.
’’Sekolah terendam sejak 31 Desember 2022. Desa Lemahputih terendam, SD 1 Lemahputih ikut terendam dengan ketinggian air sampai lutut orang dewasa. Anak-anak, terpaksa belajar di rumah, kegiatan belajar daring,’’ ujarnya.
Baca: Grobogan Banjir, Seruan Normalisasi Sungai Lusi Menggema
Anjar menambahkan, para siswa diminta masuk lagi setelah situasi memungkinkan. Dalam kesempatan itu, pihaknya bersama unsur terkait mengamankan sejumlah fasilitas belajar.
’’Anak-anak nanti akan dimasukkan lagi, setelah situasi aman. Kami mengamankan aset dengan menaikkan kursi dan benda-benda lainnya di kelas,’’ tambahnya.
Sementara itu, berdasar data BPBD Grobogan, hingga pukul 14.00 WIB masih ada ribuan rumah terendam, tepatnya 1.029 rumah. Desa dengan dampak terparah yakni Desa Lemahputih, Kecamatan Brati, dengan total sebanyak 464 rumah terendam.
Empat desa lainnya yang masih terendam juga berada di Kecamatan Brati. Yakni Desa Temon (301 rumah), Desa Kronggen (163 rumah), Menduran (55 rumah), dan Karangsari (45 rumah).
https://youtu.be/_r69cMnhSRQ
Reporter: Saiful Anwar
Editor: Zulkifli Fahmi