Kamis, 20 November 2025


Para kepala sekolah masing-masing SD pun diminta menyampaikan paparannya terkait keparahan kerusakan itu di hadapan tim perbaikan sekolah tersebut.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Grobogan Heru Dwi Cahyono mengatakan, program tersebut dijalankan dengan mempertimbangkan pemberitaan dan hasil monitoring di lapangan. Berdasarkan monitoring itu, ditemukan sebanyak 147 SD yang gedungnya rusak.

Baca: Siswa SDN 1 Asemrudung Grobogan Belajar di Kelas Rusak, Ini Kata Kadisdik

’’Berdasarkan pemberitataan dan hasil monitoring di lapangan, didapati banyak gedung SD yang sudah tidak layak dan membahayakan,’’ kata Heru, Selasa (3/1/2023).

Menurutnya, kebanyak gedung SD yang rusak itu dibangun di era 1970-an, atau era Inpres. Sejak saat itu, belum pernah dibangun secara massif.

Heru mengatakan, 147 kepala SD negeri itu diminta paparan satu per satu. Dengan begitu, pihaknya bisa menentukan apakah kerusakan gedung SD masuk kategori ringan, sedang, atau berat.
Heru mengatakan, 147 kepala SD negeri itu diminta paparan satu per satu. Dengan begitu, pihaknya bisa menentukan apakah kerusakan gedung SD masuk kategori ringan, sedang, atau berat.’’Kegiatannya dibagi lima kali. Setelah tanggal 28 dan 29 Desember 2022 lalu, kemudian tanggal 3-5 Januari 2022 ini,’’ lanjutnya.Ia menerangkan, usai ditentukan tingkat kerusakannya, pihaknya baru memerkiraan kebutuhan pembangunannya. Rencananya, pembangunan dilakukan pada 2024 dan 2025 mendatang.’’Rencananya 2024 dan 2025 pembangunannya. Cuman, kalau misalnya ada yang mau roboh, kami pakai dana BTT (belanja tidak terduga), dana darurat atau di APBD Perubahan,’’ paparnya. Reporter: Saiful AnwarEditor: Zulkifli Fahmi

Baca Juga

Komentar

Terpopuler