Banjir, Sawah di Menduran Grobogan Jadi Wisata Perahu
Saiful Anwar
Rabu, 4 Januari 2023 14:49:25
Muslimin, pemilik perahu tersebut mengatakan ide itu didapatkan dari obrolan di warung. Kebetulan, di pertigaan pematang sawah itu terdapat warung yang ramai dikunjungi warga.
’’Ada yang nyeletuk dikasih perahu gayeng ini. Karena kebetulan saya dan teman-teman punya perahu bersama, akhirnya perahu kami bawa ke sini,’’ kata dia, Rabu (4/12/2023).
Baca: Elevasi Sungai Lusi Grobogan Kembali Naik, Banjir Tak Kunjung SurutMuslimin menerangkan, warga yang ingin menikmati wisata dadakan itu mesti merogoh kocek sebesar Rp 5 ribu per orang. Perahu itu bisa menampung hingga 8 orang dewasa.
’’Kalau anak kecil semua bisa 10 orang,’’ lanjutnya.
Pantauan
Murianews, warga antusias menikmati wisata dadakan itu. Area sawah yang tergenang itu kini mirip seperti lautan.
Dengan uang Rp 5 ribu per orang, mereka diajak berkeliling selama sekitar 15 menit. Panorama Pegunungan Kendeng yang menjadi latar pemandangan menjadi daya tarik tersendiri.
Biasanya, lanjut Muslimin, anak-anak mulai mengantre untuk menaiki perahu pada pukul 14.00 WIB.
’’Biasanya kalau sudah jam 2 (pukul 14.00 WIB) ke atas ramai anak-anak yang sudah pulang sekolah,’’ ucapnya.
’’Biasanya kalau sudah jam 2 (pukul 14.00 WIB) ke atas ramai anak-anak yang sudah pulang sekolah,’’ ucapnya.Muslimin mengatakan, meski sekarang masih ramai, namun jauh lebih ramai pada hari pertama operasi. Warga, sebutnya, dari pagi sudah mengantre mencicipi wisata perahu dadakan.’’Dulu pas hari pertama ramai dari pagi,’’ katanya.Menurut Muslimin, genangan di sawah itu masih aman untuk semua kalangan. Sebab, tidak terlalu dalam.’’Ini kan tidak terlalu dalam. Jadi aman untuk warga,’’ ujarnya.Muslikin sendiri mengaku sebenarnya memiliki sawah seluas dua hektare. Namun, karena banjir tak kunjung surut dalam seminggu belakangan ini, hampir dipastikan sawah miliknya gagal panen.’’Sudah nggak (bisa, red) panen ini. Sudah seminggunan banjirnya,’’ tutup Muslimin.https://youtu.be/vIgbzYcGrncReporter: Saiful AnwarEditor: Zulkifli Fahmi
Murianews, Grobogan – Sawah yang terendam banjir di Desa Menduran, Kecamatan Brati, Grobogan, Jawa Tengah jadi wisata perahu. Wisata dadakan itu sudah berlangsung empat hari.
Muslimin, pemilik perahu tersebut mengatakan ide itu didapatkan dari obrolan di warung. Kebetulan, di pertigaan pematang sawah itu terdapat warung yang ramai dikunjungi warga.
’’Ada yang nyeletuk dikasih perahu gayeng ini. Karena kebetulan saya dan teman-teman punya perahu bersama, akhirnya perahu kami bawa ke sini,’’ kata dia, Rabu (4/12/2023).
Baca: Elevasi Sungai Lusi Grobogan Kembali Naik, Banjir Tak Kunjung Surut
Muslimin menerangkan, warga yang ingin menikmati wisata dadakan itu mesti merogoh kocek sebesar Rp 5 ribu per orang. Perahu itu bisa menampung hingga 8 orang dewasa.
’’Kalau anak kecil semua bisa 10 orang,’’ lanjutnya.
Pantauan
Murianews, warga antusias menikmati wisata dadakan itu. Area sawah yang tergenang itu kini mirip seperti lautan.
Dengan uang Rp 5 ribu per orang, mereka diajak berkeliling selama sekitar 15 menit. Panorama Pegunungan Kendeng yang menjadi latar pemandangan menjadi daya tarik tersendiri.
Biasanya, lanjut Muslimin, anak-anak mulai mengantre untuk menaiki perahu pada pukul 14.00 WIB.
’’Biasanya kalau sudah jam 2 (pukul 14.00 WIB) ke atas ramai anak-anak yang sudah pulang sekolah,’’ ucapnya.
Muslimin mengatakan, meski sekarang masih ramai, namun jauh lebih ramai pada hari pertama operasi. Warga, sebutnya, dari pagi sudah mengantre mencicipi wisata perahu dadakan.
’’Dulu pas hari pertama ramai dari pagi,’’ katanya.
Menurut Muslimin, genangan di sawah itu masih aman untuk semua kalangan. Sebab, tidak terlalu dalam.
’’Ini kan tidak terlalu dalam. Jadi aman untuk warga,’’ ujarnya.
Muslikin sendiri mengaku sebenarnya memiliki sawah seluas dua hektare. Namun, karena banjir tak kunjung surut dalam seminggu belakangan ini, hampir dipastikan sawah miliknya gagal panen.
’’Sudah nggak (bisa, red) panen ini. Sudah seminggunan banjirnya,’’ tutup Muslimin.
https://youtu.be/vIgbzYcGrnc
Reporter: Saiful Anwar
Editor: Zulkifli Fahmi