Sudah Sepekan, Korban Banjir di Grobogan Tetap Ogah Mengungsi
Saiful Anwar
Selasa, 10 Januari 2023 16:54:26
Kasi Kedaruratan BPBD Grobogan Masrichan menyatakan, pihaknya sudah meminta warga untuk mengungsi sejak pertama kali banjir. Menurutnya, warga lebih nyaman tinggal di rumah masing-masing.
’’Sudah sejak hari pertama banjir, saya tawarkan untuk mengungsi. Tapi sampai hari ini belum ada yang bersedia,’’ kata dia, Selasa (10/1/2023).
Sebenarnya pihaknya sudah siap apabila ada warga yang bersedia mengungsi. Namun begitu, warga lebih memilih bertahan di tempat tinggal masing-masing.
Baca: Banjir di Grobogan Diperkirakan Bisa Lebih Lama’’Kami siap sejak hari pertama banjir. Tapi warga lebih memilih tinggal di rumahnya. Karena sekarang kan kalau masak lebih mudah. Bisa dengan kompor gas,’’ lanjutnya.
Adapun warga yang rumahnya tergenang cukup tinggi, mereka memilih untuk mengungsi di tempat sanak saudara yang dekat dengan rumah. Dengan begitu, bisa terus memantau kondisi rumah.
Adapun warga yang rumahnya tergenang cukup tinggi, mereka memilih untuk mengungsi di tempat sanak saudara yang dekat dengan rumah. Dengan begitu, bisa terus memantau kondisi rumah.Mulyadi, warga Desa Lemahputih, Kecamatan Brati mengaku lebih nyaman berada di rumah. Menurutnya, mengungsi justru membuatnya menjadi kesulitan.Selagi masih memungkinkan bertahan di tempat tinggal, dia mengaku tak mengungsi. ’’Kalau mengungsi repot semua. Yang penting masih bisa memasak, makan. Lebih enak di rumah,’’ katanya.Untuk diketahui, dari belasan desa yang banjir, paling parah terjadi di Desa Lemahputih, Temon, dan Kronggen di Kecamatan Brati. Di tiga desa itu, total lebih dari seribu rumah terendam dengan ketinggian mencapai 80 cm. Reporter: Saiful AnwarEditor: Zulkifli Fahmi
Murianews, Grobogan – Korban banjir di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah memilih bertahan dan tidak mengungsi. Padahal, musibah itu sudah berlangsung lebih dari sepekan.
Kasi Kedaruratan BPBD Grobogan Masrichan menyatakan, pihaknya sudah meminta warga untuk mengungsi sejak pertama kali banjir. Menurutnya, warga lebih nyaman tinggal di rumah masing-masing.
’’Sudah sejak hari pertama banjir, saya tawarkan untuk mengungsi. Tapi sampai hari ini belum ada yang bersedia,’’ kata dia, Selasa (10/1/2023).
Sebenarnya pihaknya sudah siap apabila ada warga yang bersedia mengungsi. Namun begitu, warga lebih memilih bertahan di tempat tinggal masing-masing.
Baca: Banjir di Grobogan Diperkirakan Bisa Lebih Lama
’’Kami siap sejak hari pertama banjir. Tapi warga lebih memilih tinggal di rumahnya. Karena sekarang kan kalau masak lebih mudah. Bisa dengan kompor gas,’’ lanjutnya.
Adapun warga yang rumahnya tergenang cukup tinggi, mereka memilih untuk mengungsi di tempat sanak saudara yang dekat dengan rumah. Dengan begitu, bisa terus memantau kondisi rumah.
Mulyadi, warga Desa Lemahputih, Kecamatan Brati mengaku lebih nyaman berada di rumah. Menurutnya, mengungsi justru membuatnya menjadi kesulitan.
Selagi masih memungkinkan bertahan di tempat tinggal, dia mengaku tak mengungsi. ’’Kalau mengungsi repot semua. Yang penting masih bisa memasak, makan. Lebih enak di rumah,’’ katanya.
Untuk diketahui, dari belasan desa yang banjir, paling parah terjadi di Desa Lemahputih, Temon, dan Kronggen di Kecamatan Brati. Di tiga desa itu, total lebih dari seribu rumah terendam dengan ketinggian mencapai 80 cm.
Reporter: Saiful Anwar
Editor: Zulkifli Fahmi