Jumat, 21 November 2025


Pemantauan kesehatan itu dilakukan Puskesmas Brati hingga PMI Grobogan. Saat pemantauan, sejumlah warga di sana mulai mengeluhkan beragam penyakit. Mulai dari meriang hingga diare.

Kepala Puskesmas Brati, Kisno mengatakan, pihaknya mendirikan dua pos kesehatan di dua lokasi, yakni di Desa Lemahputih dan Kronggen. Total, di pos pertama ada 98 warga yang dilayani, sedangkan di pos kedua terdapat 48 orang.

’’Hari ini buka di dua tempat. Total di dua tempat ada ratusan warga yang dilayani. Keluhannya macam-macam, gatal-gatal hingga diare. Semua diberi obat,’’ katanya, Selasa (10/1/2023).

Baca: Sudah Sepekan, Korban Banjir di Grobogan Tetap Ogah Mengungsi

Selain mendirikan pos, pihaknya juga meminta seluruh bidan di desa terdampak banjir untuk selalu bersiap. Dengan begitu, warga yang mengeluhkan penyakit akibat banjir bisa langsung dilayani.

PMI Grobogan juga melakukan pemantauan kesehatan di Desa Lemahputih dan Desa Kronggen Kecamatan Brati. Pemantauan dilakukan dengan cara jemput bola ke rumah warga.
PMI Grobogan juga melakukan pemantauan kesehatan di Desa Lemahputih dan Desa Kronggen Kecamatan Brati. Pemantauan dilakukan dengan cara jemput bola ke rumah warga.“Kami memantau kesehatan warga yang terdampak banjir sejak awal. Kami lakukan door to door untuk mempermudah warga, sehingga tidak perlu mendatangi lokasi tertentu,” kata sukarelawan PMI Grobogan, Happy Putra.Dari hasil pemantauan, kata Happy, ada warga yang mengeluh gatal hingga meriang. Para warga pun diberikan obat sesuai dengan kebutuhan masing-masing.’’Masyarakat rata-rata keluhannya terkait dengan gatal-gatal. Air banjir kan kurang bersih. Selain itu, warga rata-rata juga gemreges seperti meriang itu,’’ lanjutnya. Reporter: Saiful AnwarEditor: Zulkifli Fahmi

Baca Juga

Komentar

Terpopuler