Rabu, 19 November 2025


Meski begitu, pendataan masih terus dilakukan menyusul banjir terus berangsur-angsur surut. Itu berdasarkan data dari Dinas Pertanian Kabupaten Grobogan.

’’Yang sudah mengatakan puso ada 400 hektare. Masih terus kami data. Tanaman padi akan puso bila terendam banjir minimal 10 hari,’’ ujar Kepala Dinas Pertanian Grobogan, Sunanto, Sabtu (14/1/2023).

Baca: PMK Belum Tuntas, LSD Muncul di Grobogan

Pihaknya mendorong agar petani mendaftarkan sawahnya pada program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP). Keuntungannya, petani yang lahannya puso mendapatkan ganti rugi sebesar Rp 6 juta per hektare.

’’Ada iuran per musim tanam sebesar Rp 36 ribu. Itu sudah disubsidi dari pemerintah, iuran aslinya Rp 180 ribu,’’ lanjutnya.

Di Grobogan sendiri, sawah yang sudah terdaftar pada program AUTP ada 2500 hektare dari total lahan pertanian 83.833 hektare. Sunanto menyebut, kebanyakan petani yang sudah mendaftar program tersebut yakni petani yang sawahnya sudah langganan banjir.Untuk bisa menerima asuransi, sawah yang mengalami puso minimal sekitar 75 persen per hektare. Pihak Dinas Pertanian Grobogan akan mendata petani yang masuk kategori tersebut.’’Pencairannya dibantu di Dinas Pertanian. Kan ada berita acaranya. Ini masih dalam pendataan,’’ katanya. Reporter: Saiful AnwarEditor: Zulkifli Fahmi

Baca Juga

Komentar