LSD Meledak di Grobogan, 551 Ternak Terjangkit
Saiful Anwar
Kamis, 26 Januari 2023 17:44:33
Berdasarkan data Dinas Peternakan dan Peternakan (Disnakkan) Grobogan, Rabu (25/1/2023), kasus terbanyak LSD ditemukan di Kecamatan Geyer dengan 284 kasus. Kemudian disusul Kecamatan Toroh sebanyak 123 kasus, dan Kecamatan Gabus dengan 28 kasus.
Tiga kecamatan untuk sementara masih tercatat menjadi zona hijau, yakni Kecamatan Purwodadi, Klambu, dan Grobogan.
Dari 551 kasus yang ada, seluruhnya merupakan kasus aktif. Hingga kini, belum ada ternak yang sembuh dari LSD, termasuk juga ternak yang sudah mati.
Baca: PMK Belum Tuntas, LSD Muncul di GroboganKabid Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarkat Vetenirer (Keswan Kesmave), Disnakkan Grobogan, Andreas Iwan Suseno mengatakan, kematian akibat LSD memang belum ada.
’’Kematian akibat LSD belum ada. Misal ada kematian, biasanya karena ada penyakit lain,’’ kata dia, Kamis (26/1/2023).
Sejauh ini, kata Andre, upaya yang dilakukan pihaknya yakni masih sebatas pengobatan. Sebab, vaksinnya memang belum tersedia di Grobogan.
’’Upaya kita sampai sekarang masih pengobatan, karena vaksin belum datang,’’ imbuhnya.Andre mengaku agak kewalahan menangani LSD karena saking banyaknya laporan.’’Saking banyaknya laporan, petugas kami kewalahan. Jadi kadang terjeda (penanganannya, red),’’ tandasnya.Disnakkan sendiri mempersilakan masyarakat melapor apabila terdapat penyakit pada hewan terindikasi LSD.Dalam flyer yang disebarkan Disnakkan, para peternak diminta menghubungi nomor hotline yang tersedia. Dua nomor yang dicantumkan yakni nomor drh Andreas (08122730717) dan drh Tri Yunia (089633452679). Reporter: Saiful AnwarEditor: Zulkifli Fahmi
Murianews, Grobogan – Kasus Lumpy Skin Disease (LSD) meledak di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Total sebanyak 551 sapi telah terjangkit LSD. Sapi-sapi itu tersebar di 16 kecamatan di Kabupaten Grobogan.
Berdasarkan data Dinas Peternakan dan Peternakan (Disnakkan) Grobogan, Rabu (25/1/2023), kasus terbanyak LSD ditemukan di Kecamatan Geyer dengan 284 kasus. Kemudian disusul Kecamatan Toroh sebanyak 123 kasus, dan Kecamatan Gabus dengan 28 kasus.
Tiga kecamatan untuk sementara masih tercatat menjadi zona hijau, yakni Kecamatan Purwodadi, Klambu, dan Grobogan.
Dari 551 kasus yang ada, seluruhnya merupakan kasus aktif. Hingga kini, belum ada ternak yang sembuh dari LSD, termasuk juga ternak yang sudah mati.
Baca: PMK Belum Tuntas, LSD Muncul di Grobogan
Kabid Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarkat Vetenirer (Keswan Kesmave), Disnakkan Grobogan, Andreas Iwan Suseno mengatakan, kematian akibat LSD memang belum ada.
’’Kematian akibat LSD belum ada. Misal ada kematian, biasanya karena ada penyakit lain,’’ kata dia, Kamis (26/1/2023).
Sejauh ini, kata Andre, upaya yang dilakukan pihaknya yakni masih sebatas pengobatan. Sebab, vaksinnya memang belum tersedia di Grobogan.
’’Upaya kita sampai sekarang masih pengobatan, karena vaksin belum datang,’’ imbuhnya.
Andre mengaku agak kewalahan menangani LSD karena saking banyaknya laporan.
’’Saking banyaknya laporan, petugas kami kewalahan. Jadi kadang terjeda (penanganannya, red),’’ tandasnya.
Disnakkan sendiri mempersilakan masyarakat melapor apabila terdapat penyakit pada hewan terindikasi LSD.
Dalam flyer yang disebarkan Disnakkan, para peternak diminta menghubungi nomor hotline yang tersedia. Dua nomor yang dicantumkan yakni nomor drh Andreas (08122730717) dan drh Tri Yunia (089633452679).
Reporter: Saiful Anwar
Editor: Zulkifli Fahmi