Sareh Joko Prasetyo menjelaskan, korban awalnya beristirahat bersama empat temannya pada Jumat (24/2/2023) malam usai memperbaiki tower di belakang rumahnya.
’’Korban istirahat bersama teman-temannya di rumah saya setelah membetulkan tower yang kebetulan di belakang rumah saya. Tadi pagi sekitar pukul 08.00 WIB dipanggil-panggil istri saya tidak menyahut, setelah dicek temannya, ternyata sudah kaku dan meninggal,’’ kata Sareh.
Sareh menambahkan, pihak Inafis Polres Grobogan kini masih menyelidiki penyebab kematian korban. Hanya saja, berdasarkan kesimpulan sementara, korban meninggal karena angin duduk.
’’Masih ditelisik penyebab kematian korban, berdasarkan riyawat penyakitnya. Tapi untuk sementara, diduga karena angin duduk. Ada beberapa obat di dalam tasnya,’’ lanjutnya.
Sareh mengatakan, korban bersama rekan-rekannya sudah memperbaiki tower sejak Senin (20/2/2023). Biasanya, mereka berlima tidur di bawah tower.’’Biasanya mereka tidur di bawah tower. Baru kali ini di rumah saya,’’ tandasnya.Dari foto yang diterima
, tampak korban mengenakan kaus merah dan selimut biru. Tangan korban baik kiri dan kanan dalam posisi menggenggam. Reporter: Saiful AnwarEditor: Zulkifli Fahmi
Murianews, Grobogan – Seorang teknisi tower provider telekomunikasi, Sopiyan (44), warga Grogol, Jakarta Barat ditemukan meninggal di rumah Kades Tambakselo, Kecamatan Wirosari, Grobogan, Sareh Joko Prasetyo, Sabtu (25/2/2023).
Sareh Joko Prasetyo menjelaskan, korban awalnya beristirahat bersama empat temannya pada Jumat (24/2/2023) malam usai memperbaiki tower di belakang rumahnya.
’’Korban istirahat bersama teman-temannya di rumah saya setelah membetulkan tower yang kebetulan di belakang rumah saya. Tadi pagi sekitar pukul 08.00 WIB dipanggil-panggil istri saya tidak menyahut, setelah dicek temannya, ternyata sudah kaku dan meninggal,’’ kata Sareh.
Baca: Pria 63 Tahun di Pahesan Grobogan Ditemukan Tak Bernyawa di Rumahnya
Sareh menambahkan, pihak Inafis Polres Grobogan kini masih menyelidiki penyebab kematian korban. Hanya saja, berdasarkan kesimpulan sementara, korban meninggal karena angin duduk.
’’Masih ditelisik penyebab kematian korban, berdasarkan riyawat penyakitnya. Tapi untuk sementara, diduga karena angin duduk. Ada beberapa obat di dalam tasnya,’’ lanjutnya.
Sareh mengatakan, korban bersama rekan-rekannya sudah memperbaiki tower sejak Senin (20/2/2023). Biasanya, mereka berlima tidur di bawah tower.
’’Biasanya mereka tidur di bawah tower. Baru kali ini di rumah saya,’’ tandasnya.
Dari foto yang diterima
Murianews, tampak korban mengenakan kaus merah dan selimut biru. Tangan korban baik kiri dan kanan dalam posisi menggenggam.
Reporter: Saiful Anwar
Editor: Zulkifli Fahmi