Kamis, 20 November 2025


Anggaran tersebut dapat diambilkan dari 20 persen Dana Desa. Pengalokasian itu, sesuai dengan Peraturan Menteri Desa.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Grobogan Amin Nur Hatta mengatakan, anggatan tersebut nantinya  digunakan untuk membeli gabah kering giling milik masyarakat. Setelah itu, gabah tersebut bisa disimpan di desa.

’’Sifatnya usulan saja. Kami minta agar desa-desa menganggarkan anggaran Rp 12 juta sampai Rp 15 juta untuk membeli gabah petani dari anggaran 20 persen Dana Desa,’’ ujarnya, Senin (27/2/2023).

Baca: Setahun, Panen Padi di Grobogan Ditarget 130 Ribu Hektare

Amin menambahkan, selama ini anggaran 20 persen Dana Desa tersebut difokuskan untuk program infrastruktur, seperti pembangunan jalan pertanian, irigasi, dan sebagainya.

’’Selama ini, 20 persen anggaran pertanian itu kan digunakan untuk fisik. Ini kami usul agar disempalke (disisihkan) sedikit untuk program ketahanan pangan,’’ imbuhnya.

Lebih lanjut, Amin menambahkan, program tersebut guna mengantisipasi kurangnya kebutuhan pangan pada akhir 2023.Amin optimis, 116 lumbung pangan di Grobogan mampu mencukupi kebutuhan pangan masyarakat dengan program tersebut. Adapun pembelian hasil panen, diperkirakan dilakukan pada panen musim tanam kedua (MT2) mendatang.’’Perkiraan pembelian hasil panen, akan dilakukan pada panen MT2. Karena biasanya untuk hasil panen MT1 sudah dijual ke tengkulak,’’ kata dia.Dia mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Dispermades Grobogan agar 273 desa di Grobogan menganggarkan secara khusus untuk program tersebut. Reporter: Saiful AnwarEditor: Zulkifli Fahmi

Baca Juga

Komentar

Terpopuler