LSD di Grobogan Capai 1719 Kasus
Saiful Anwar
Selasa, 28 Februari 2023 18:20:35
Berdasarkan data di Dinas Peternakan Grobogan, dari 19 kecamatan di Grobogan, hanya satu kecamatan yang masih berzona hijau, yakni Kecamatan Klambu.
Kasus terbanyak tercatat berada di Kecamatan Geyer dengan 401 kasus. Kemudian diikuti dengan Kecamatan Pulokulon dengan 387 kasus, dan Kecamatan Toroh dengan 380 kasus.
Baca: Kecelakaan, Pemuda Jeketro Grobogan LumpuhSementara, baru ada 75 kasus sembuh. Kemudian, ternak mati ada sebanyak 14 ekor.
Untuk diketahui, per akhir Januari 2023 lalu, jumlah ternak terjangkit LSD di Grobogan baru 551 ekor. Dengan kini telah 1719 kasus, kenaikan LSD di Grobogan pun mencapai tiga kali lipat lebih.
Kepala Dinas Peternakan Grobogan Riyanto mengatakan, meski meningkat dibanding beberapa pekan sebelumnya, namun peningkatan kasus di beberapa hari terakhir sudah menurun.
’’Sudah beberapa hari melandai pertambahannya,’’ kata dia, Selasa (28/2/2023).
’’Sudah beberapa hari melandai pertambahannya,’’ kata dia, Selasa (28/2/2023).Sementara itu, terkait vaksin, Riyanto menyatakan belum ada perkembangannya. Meski pihaknya sudah mengusulkan, namun belum ada tanda-tanda vaksin turun.’’Belum ada perkembangan, soal vaksin,’’ imbuhnya.Riyanto mengatakan, kepada peternak yang mendapati ternaknya memiliki ciri-ciri LSD, diminta segera melapor. Harapannya, ternak yang sakit segera ditangani petugas.’’Silakan lapor ke petugas dinas setempat,’’ katanya. Reporter: Saiful AnwarEditor: Zulkifli Fahmi
Murianews, Grobogan – Kasus Lumpy Skin Desease (LSD) di Grobogan terus meningkat. Hingga Senin (27/2/2023), total mencapai 1719 kasus. Adapun kasus aktif mencapai 1630 kasus.
Berdasarkan data di Dinas Peternakan Grobogan, dari 19 kecamatan di Grobogan, hanya satu kecamatan yang masih berzona hijau, yakni Kecamatan Klambu.
Kasus terbanyak tercatat berada di Kecamatan Geyer dengan 401 kasus. Kemudian diikuti dengan Kecamatan Pulokulon dengan 387 kasus, dan Kecamatan Toroh dengan 380 kasus.
Baca: Kecelakaan, Pemuda Jeketro Grobogan Lumpuh
Sementara, baru ada 75 kasus sembuh. Kemudian, ternak mati ada sebanyak 14 ekor.
Untuk diketahui, per akhir Januari 2023 lalu, jumlah ternak terjangkit LSD di Grobogan baru 551 ekor. Dengan kini telah 1719 kasus, kenaikan LSD di Grobogan pun mencapai tiga kali lipat lebih.
Kepala Dinas Peternakan Grobogan Riyanto mengatakan, meski meningkat dibanding beberapa pekan sebelumnya, namun peningkatan kasus di beberapa hari terakhir sudah menurun.
’’Sudah beberapa hari melandai pertambahannya,’’ kata dia, Selasa (28/2/2023).
Sementara itu, terkait vaksin, Riyanto menyatakan belum ada perkembangannya. Meski pihaknya sudah mengusulkan, namun belum ada tanda-tanda vaksin turun.
’’Belum ada perkembangan, soal vaksin,’’ imbuhnya.
Riyanto mengatakan, kepada peternak yang mendapati ternaknya memiliki ciri-ciri LSD, diminta segera melapor. Harapannya, ternak yang sakit segera ditangani petugas.
’’Silakan lapor ke petugas dinas setempat,’’ katanya.
Reporter: Saiful Anwar
Editor: Zulkifli Fahmi