Humas PT TIS Petroleum, Sugeng Sugiyarto mengatakan, pihaknya butuh dukungan semua pihak, karena gas segera diproduksi. Meski, kemungkinan tidak bisa dimulai sesuai jadwal, sebagaimana klaim Pemkab Grobogan.
’’Yang terpenting, kami dari TIS siap segera memproduksi gas. Untuk itu, kami perlu dukungan dari semua pihak. Kalau Mei, mungkin belum bisa, karena persiapan untuk produksi gas itu tidak mudah. Tapi kalau mundur pun tidak terlalu lama,’’ ujar Sugeng, Sabtu (4/3/2023).
Sugeng menambahkan, instrumen untuk produksi gas harus terjalin satu sama lain. Karena itulah, dukungan dari berbagai pihak sangat penting.
’’Instrumen satu dan lainnya kan harus berbarengan, saling ada keterkaitan,’’ imbuhnya.
Sementara itu, terkait rencana perluasan area yang pembebasan lahannya masih buntu, Sugeng menunggu campur tangan pemerintah. Menurutnya, pemerintah akan turut memikirkan masalah tersebut.’’Kami fokus dulu ke area produksi. (Soal perluasan) biar nanti pemerintah memikirkan masalah itu. Semua kan ada ketentuan dan mekanismenya,’’ tandasnya.Sebagaimana diberitakan, perluasan lokasi pengeboran sumur RBG-3B terkendala pembebasan lahan. Warga masih belum sepakat dengan harga yang ditawarkan PT TIS. Warga menginginkan di angka Rp 1 juta per meter, sedangkan PT TIS hanya sanggup Rp 206.368,09 per meter. Reporter: Saiful AnwarEditor: Zulkifli Fahmi
Murianews, Grobogan – Produksi gas di sumur RGB-3B Desa Pranten, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan segera dimulai. PT TIS Petroleum selaku pengelola pengeboran meminta dukungan semua pihak.
Humas PT TIS Petroleum, Sugeng Sugiyarto mengatakan, pihaknya butuh dukungan semua pihak, karena gas segera diproduksi. Meski, kemungkinan tidak bisa dimulai sesuai jadwal, sebagaimana klaim Pemkab Grobogan.
’’Yang terpenting, kami dari TIS siap segera memproduksi gas. Untuk itu, kami perlu dukungan dari semua pihak. Kalau Mei, mungkin belum bisa, karena persiapan untuk produksi gas itu tidak mudah. Tapi kalau mundur pun tidak terlalu lama,’’ ujar Sugeng, Sabtu (4/3/2023).
Sugeng menambahkan, instrumen untuk produksi gas harus terjalin satu sama lain. Karena itulah, dukungan dari berbagai pihak sangat penting.
Baca: Cabuli Anak Bawah Umur, Pemuda di Grobogan Terancam 15 Tahun Bui
’’Instrumen satu dan lainnya kan harus berbarengan, saling ada keterkaitan,’’ imbuhnya.
Sementara itu, terkait rencana perluasan area yang pembebasan lahannya masih buntu, Sugeng menunggu campur tangan pemerintah. Menurutnya, pemerintah akan turut memikirkan masalah tersebut.
’’Kami fokus dulu ke area produksi. (Soal perluasan) biar nanti pemerintah memikirkan masalah itu. Semua kan ada ketentuan dan mekanismenya,’’ tandasnya.
Sebagaimana diberitakan, perluasan lokasi pengeboran sumur RBG-3B terkendala pembebasan lahan. Warga masih belum sepakat dengan harga yang ditawarkan PT TIS. Warga menginginkan di angka Rp 1 juta per meter, sedangkan PT TIS hanya sanggup Rp 206.368,09 per meter.
Reporter: Saiful Anwar
Editor: Zulkifli Fahmi
