Nasib Eks Pekerja LI Setelah Ditutup, dari Buka Warung Kopi hingga ke Lokalisasi Lain
Umar Hanafi
Kamis, 6 Januari 2022 17:42:45
MURIANEWS, Pati – Lokalisasi Lorok Indah atau Lorong Indah (LI) di Kecamatan Margorejo Kabupaten
Pati telah ditutup beberapa waktu lalu. Para mantan pekerja disana pun meratapi nasib yang berbeda.
Beberapa di antara mereka mencoba untuk beralih profesi, seperti membuka warung kopi. Namun, ada juga mereka yang mencari tempat lokalisasi di daerah lain di daerah-daerah sekitar Pati.
Ketua Paguyuban LI atau disebut juga Ketua RT di LI, Mastur mengatakan itu dilakukan lantaran mereka harus menyambung hidup. Apalagi tidak ada kompensasi dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) terkait penutupan LI.
“Para pekerjanya ya ada yang buka (pindah) ke Rembang, Purwodadi, Blora, Jepara, Demak, dan Semarang. Mencari tempat sendiri-sendiri. Beralih ke tempat lain. Karena selain Pati kan buka semua,” tutur Mastur, Kamis (6/1/2021).
Baca juga: Nasib Bangunan LI Pati Setelah DikosongkanSelain itu, beberapa pemilik bangunan belum mempunyai pekerjaan yang tetep. Ia pun tak memiliki pekerjaan sejak bulan Agustus lalu karena penutupan LI.
Selain itu, beberapa pemilik bangunan belum mempunyai pekerjaan yang tetep. Ia pun tak memiliki pekerjaan sejak bulan Agustus lalu karena penutupan LI."Ada yang buka warung kopi dirumahnya. Yang pemilik bangunan ya menganggur di rumah. Kalau yang hidupnya di sana ya cari kontrakan. Apalagi kalau hanya punya rumah di sana. Ndak bisa kerja ya mengontrak di luar," tuturnya.Kini lelaki yang berumur lebih dari 50 tahun ini pulang ke kampung halamannya, Kabupaten Kudus. Ia mengandalkan 'jatah' dari anak-anaknya.“Saya di sana sudah lama. Sejak awal 2000-an. Sekarang ya nganggur,” tandasnya. Reporter: Umar HanafiEditor: Zulkifli Fahmi
[caption id="attachment_263093" align="alignleft" width="1280"]

Salah satu gang LI di Kecamatan Margorejo Kabupaten pati tampak sepi. (MURIANEWS/Umar Hanafi)[/caption]
MURIANEWS, Pati – Lokalisasi Lorok Indah atau Lorong Indah (LI) di Kecamatan Margorejo Kabupaten
Pati telah ditutup beberapa waktu lalu. Para mantan pekerja disana pun meratapi nasib yang berbeda.
Beberapa di antara mereka mencoba untuk beralih profesi, seperti membuka warung kopi. Namun, ada juga mereka yang mencari tempat lokalisasi di daerah lain di daerah-daerah sekitar Pati.
Ketua Paguyuban LI atau disebut juga Ketua RT di LI, Mastur mengatakan itu dilakukan lantaran mereka harus menyambung hidup. Apalagi tidak ada kompensasi dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) terkait penutupan LI.
“Para pekerjanya ya ada yang buka (pindah) ke Rembang, Purwodadi, Blora, Jepara, Demak, dan Semarang. Mencari tempat sendiri-sendiri. Beralih ke tempat lain. Karena selain Pati kan buka semua,” tutur Mastur, Kamis (6/1/2021).
Baca juga: Nasib Bangunan LI Pati Setelah Dikosongkan
Selain itu, beberapa pemilik bangunan belum mempunyai pekerjaan yang tetep. Ia pun tak memiliki pekerjaan sejak bulan Agustus lalu karena penutupan LI.
"Ada yang buka warung kopi dirumahnya. Yang pemilik bangunan ya menganggur di rumah. Kalau yang hidupnya di sana ya cari kontrakan. Apalagi kalau hanya punya rumah di sana. Ndak bisa kerja ya mengontrak di luar," tuturnya.
Kini lelaki yang berumur lebih dari 50 tahun ini pulang ke kampung halamannya, Kabupaten Kudus. Ia mengandalkan 'jatah' dari anak-anaknya.
“Saya di sana sudah lama. Sejak awal 2000-an. Sekarang ya nganggur,” tandasnya.
Reporter: Umar Hanafi
Editor: Zulkifli Fahmi