– Empat bangunan di Lorok Indah atau Lorong Indah (LI) masih tersisa sejak pembongkaran, Kamis (3/2/2022). Bangunan itu terletak paling selatan di kawasan LI
.
Bangunan itu merupakan eks Kafe Permata milik Zainal Musyafak yang diwakafkan kepada KH Nuril Arifin atau Gus Nuril. Bangunan itu dijadikan Pondok Pesantren Yayasan An-Nuriyah Soko Tunggal.
Keempat bangunan yang tersisa yakni kantor pengurus Pompes, Aula, dan dua gedung semi permanen. Keempat bangunan ini masih berdiri di antara puing-puing bangunan LI.
Khoirul Annas yang mengaku Pengasuh Pondok Pesantren An-Nuriyah Pati mengatakan bagunan yang dikuasai pihaknya ini sempat dirobohkan.
“Kamar santri dua lantai dirobohkan. Masih ada empat yang berdiri. Aula, dua gudang dan gedung untuk kantor sekaligus untuk menjahit,” ujar Annas saat ditemui
Saat ini sudah tidak ada alat berat untuk membongkar bangunan di LI. Kamis malam, sekitar pukul 22.00 WIB Bupati Pati dan jajarannya meninggalkan puing-puing bangunan LI.
Sebelumnya, Bupati Pati Haryanto menggatakan akan membongkar semua bangunan di kawasan LI. Ia beralasan bangunan LI menyalahi Perda RTRW. Lahan di kawasan itu hanya diperbolehkan untuk lahan pertanian atau pertenakan.“Saya tidak mengambil lahan karena lahan ini adalah milik pribadi. Yang kita persoalkan adalah bangunan liar dipakai untuk prostitusi. Semua akan dibongkar tidak ada tebang pilih. Sudah melalui SOP,” kata Haryanto di sela-sela memantau pembongkaran bangunan LI. Reporter: Umar HanafiEditor: Zulkifli Fahmi
[caption id="attachment_270115" align="alignleft" width="1280"]

Salah satu bangunan yang masih tegak berdiri di antara puing-puing LI Pati. (MURIANEWS/Umar Hanafi)[/caption]
MURIANEWS, Pati – Empat bangunan di Lorok Indah atau Lorong Indah (LI) masih tersisa sejak pembongkaran, Kamis (3/2/2022). Bangunan itu terletak paling selatan di kawasan LI
Pati.
Bangunan itu merupakan eks Kafe Permata milik Zainal Musyafak yang diwakafkan kepada KH Nuril Arifin atau Gus Nuril. Bangunan itu dijadikan Pondok Pesantren Yayasan An-Nuriyah Soko Tunggal.
Keempat bangunan yang tersisa yakni kantor pengurus Pompes, Aula, dan dua gedung semi permanen. Keempat bangunan ini masih berdiri di antara puing-puing bangunan LI.
Baca juga: Bongkar Lokalisasi LI, Bupati Pati: Kita Bicara Aturan
Khoirul Annas yang mengaku Pengasuh Pondok Pesantren An-Nuriyah Pati mengatakan bagunan yang dikuasai pihaknya ini sempat dirobohkan.
“Kamar santri dua lantai dirobohkan. Masih ada empat yang berdiri. Aula, dua gudang dan gedung untuk kantor sekaligus untuk menjahit,” ujar Annas saat ditemui
MURIANEWS di lokasi, Jumat (4/2/2022).
Saat ini sudah tidak ada alat berat untuk membongkar bangunan di LI. Kamis malam, sekitar pukul 22.00 WIB Bupati Pati dan jajarannya meninggalkan puing-puing bangunan LI.
Baca juga: Protes Bocah SD di Tengah Pembongkaran LI Pati: Tolong Kami Bapak Jokowi!!!
Sebelumnya, Bupati Pati Haryanto menggatakan akan membongkar semua bangunan di kawasan LI. Ia beralasan bangunan LI menyalahi Perda RTRW. Lahan di kawasan itu hanya diperbolehkan untuk lahan pertanian atau pertenakan.
“Saya tidak mengambil lahan karena lahan ini adalah milik pribadi. Yang kita persoalkan adalah bangunan liar dipakai untuk prostitusi. Semua akan dibongkar tidak ada tebang pilih. Sudah melalui SOP,” kata Haryanto di sela-sela memantau pembongkaran bangunan LI.
Reporter: Umar Hanafi
Editor: Zulkifli Fahmi