LI Pati Dibongkar, Open BO Bertebaran
Umar Hanafi
Sabtu, 5 Februari 2022 10:38:15
MURIANEWS, Pati - Lokalisasi Lorok Indah atau Lorong Indah (LI) di Kabupaten
Pati, ditutup di pertengahan Agustus 2021 lalu. Bangunannya pun dirobohkan pada, Kamis (3/2/2022).
Tapi pelaku prostitusi di Kabupaten Pati tak berhenti. Kini mereka malah menyebar ke mana-mana. Mereka pun memanfaatkan media sosial untuk mencari pelanggannya.
Mulai dari Facebook hingga aplikasi pesan singkat Whatsaap. Hal ini pun menimbulkan keresahan warga Kabupaten berjuluk Bumi Mina Tani.
Baca juga: GP Ansor Pati: Tak Ada Pondok Pesantren di LISeperti yang dibagikan akun Facebook @Denada Yusup Fransisca di grup Kumpulan Anak Asli Pati. Ia berceloteh dalam bahasa Jawa, tentang hal ini.
“Aku menangis, padahal masyarakat sudah bahagia dengan dirobohkannya lokalisasi terbesar LI yang mencoreng nama Pati. Namun penghuninya mulai menjejali di media sosial. Hotel dan tempat kos menjadi pilihan kedua. Apakah bakal kiamat?” tulis dia.
Baca juga: Empat Bangunan LI Pati Belum DibongkarSelain itu, akun tersebut juga mencantumkan sejumlah gambar hasil tangkap layar para wanita yang menjajakan diri dengan cara open BO. Sontak postingan yang baru diunggah 19 jam tersebut kebanjiran like dan komentar dari warganet.
Selain itu, akun tersebut juga mencantumkan sejumlah gambar hasil tangkap layar para wanita yang menjajakan diri dengan cara open BO. Sontak postingan yang baru diunggah 19 jam tersebut kebanjiran like dan komentar dari warganet.Ada yang menanggapi guyonan. Ada juga yang berkomentar bahwa praktek open BO sudah ada lama sebelum pembongkaran LI.“Sebelum LI dibongkar sudah banyak post open bo nan di grup tertentu
lur, jadi jangan kait-kaitkan pembongkaran LI dengan kiamat,” tulis akun Rangga Putra.Hal ini diperkuat salah satu penuturan warga luar kota yang pernah 'menikmati' jasa open BO di Pati. Pria berumur 25 tahun yang tak mau disebutkan namanya ini mengaku menggunakan jasa ini. Waktu itu LI sudah ditutup namun bangunan belum dirobohkan.“Saya pernah pesan melalui WA. Berhubungan sekali, 'keluar' sekali dengan tarif Rp 150 ribu. 'Nganunya' di kos-kosan,” kata dia.Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol) Kabupaten Pati sebelumnya juga menemukam beberapa pasangan pemuda-pemudi berduan di kos-kosan setelah penutupan LI. Beberapa di antaranya mengaku dari luar daerah. Reporter: Umar HanafiEditor: Zulkifli Fahmi
[caption id="attachment_85227" align="alignleft" width="1024"]

Ilustrasi[/caption]
MURIANEWS, Pati - Lokalisasi Lorok Indah atau Lorong Indah (LI) di Kabupaten
Pati, ditutup di pertengahan Agustus 2021 lalu. Bangunannya pun dirobohkan pada, Kamis (3/2/2022).
Tapi pelaku prostitusi di Kabupaten Pati tak berhenti. Kini mereka malah menyebar ke mana-mana. Mereka pun memanfaatkan media sosial untuk mencari pelanggannya.
Mulai dari Facebook hingga aplikasi pesan singkat Whatsaap. Hal ini pun menimbulkan keresahan warga Kabupaten berjuluk Bumi Mina Tani.
Baca juga: GP Ansor Pati: Tak Ada Pondok Pesantren di LI
Seperti yang dibagikan akun Facebook @Denada Yusup Fransisca di grup Kumpulan Anak Asli Pati. Ia berceloteh dalam bahasa Jawa, tentang hal ini.
“Aku menangis, padahal masyarakat sudah bahagia dengan dirobohkannya lokalisasi terbesar LI yang mencoreng nama Pati. Namun penghuninya mulai menjejali di media sosial. Hotel dan tempat kos menjadi pilihan kedua. Apakah bakal kiamat?” tulis dia.
Baca juga: Empat Bangunan LI Pati Belum Dibongkar
Selain itu, akun tersebut juga mencantumkan sejumlah gambar hasil tangkap layar para wanita yang menjajakan diri dengan cara open BO. Sontak postingan yang baru diunggah 19 jam tersebut kebanjiran like dan komentar dari warganet.
Ada yang menanggapi guyonan. Ada juga yang berkomentar bahwa praktek open BO sudah ada lama sebelum pembongkaran LI.
“Sebelum LI dibongkar sudah banyak post open bo nan di grup tertentu
lur, jadi jangan kait-kaitkan pembongkaran LI dengan kiamat,” tulis akun Rangga Putra.
Hal ini diperkuat salah satu penuturan warga luar kota yang pernah 'menikmati' jasa open BO di Pati. Pria berumur 25 tahun yang tak mau disebutkan namanya ini mengaku menggunakan jasa ini. Waktu itu LI sudah ditutup namun bangunan belum dirobohkan.
“Saya pernah pesan melalui WA. Berhubungan sekali, 'keluar' sekali dengan tarif Rp 150 ribu. 'Nganunya' di kos-kosan,” kata dia.
Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol) Kabupaten Pati sebelumnya juga menemukam beberapa pasangan pemuda-pemudi berduan di kos-kosan setelah penutupan LI. Beberapa di antaranya mengaku dari luar daerah.
Reporter: Umar Hanafi
Editor: Zulkifli Fahmi