Perwakilan Palu Datang ke Pati Belajar Dua Potensi Ini
Umar Hanafi
Selasa, 22 Februari 2022 16:12:31
MURIANEWS, Pati – Rombongan dari Palu, Sulawesi Tengah datang ke Kabupaten
Pati. Mereka yang tergabung dalam Tim Refalina Project Sulawesi Tengah datang untuk melakukan studi banding.
Ada dua sasaran yang dikunjungi, yakni produsen tepung tapioke di Kecamatan Margoyoso, pada Senin (21/2/2022) dan Goa Pancur, Kecamatan Kayen, Selasa (22/2/2022).
Pimpinan rombongan, Evi Novita Setyaningrum mengatakan, kunjungannya ke Pati ini untuk belajar tentang proses produksi tepung tapioka dan pengelolaan obyek wisata.
Baca juga: Proyek Tol di Pati Lalui Permukiman hingga MasjidDari kunjungan itu mereka ingin mendapatkan inspirasi sekaligus pengetahuan awal berkait dengan dua bidang tersebut.
Evi menjelaskan, sejauh ini pihaknya aktif mendampingi penyintas bencana gempa bumi dalam proses rehabilitasi dan rekonstruksi serta pemulihan ekonomi.
Kunjungan dan studi ini nantinya untuk bekal inovasi dalam pemulihan ekonomi pasca bencana di Sulawesi Tengah yang terjadi beberapa tahun lalu.
“Di desa dan kelompok dampingan kami terdapat potensi pertanian ketela atau ubi kayu dan ada juga sejumlah tempat yang berpotensi dikembangkan menjadi obyek wisata. Melalui kunjungan belajar ini, kami bisa mendapatkan gambaran tentang dua hal itu,” ujar Evi.Sementara, untuk kunjungan ke Goa Pancur, pihaknya ingin melihat dari dekat pemanfaatan potensi dan manajemen pengelolaan tempat wisata. Menurutnya, Pati memiliki banyak potensi alam dan industri yang telah terkelola.Potensi ini memberi dampak positif bagi perekonomian daerah dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Bahkan, tidak sedikit potensi yang berkembang atas inisiasi dan kemandirian masyarakat.Kunjungan ini didampingi oleh Koordinator Bidang Penelitian, Pelatihan, dan Pemberdayaan Serikat Buruh Muslimin Indonesia (Sarbumusi) Pati, Teguh Santoso.“Hasil belajar awal ini akan kami kaji lebih lanjut untuk program pemberdayaan masyarakat di Sulawesi Tengah,” tandasnya. Reporter: Umar HanafiEditor: Zulkifli Fahmi
[caption id="attachment_274040" align="alignleft" width="1280"]

Tim Refalina Project Sulawesi Tengah mengunjungi produsen tepung tapioka di Kecamatan Margoyoso dan Gua Pancur, Kecamatan Kayen. (MURIANEWS/Istimewa)[/caption]
MURIANEWS, Pati – Rombongan dari Palu, Sulawesi Tengah datang ke Kabupaten
Pati. Mereka yang tergabung dalam Tim Refalina Project Sulawesi Tengah datang untuk melakukan studi banding.
Ada dua sasaran yang dikunjungi, yakni produsen tepung tapioke di Kecamatan Margoyoso, pada Senin (21/2/2022) dan Goa Pancur, Kecamatan Kayen, Selasa (22/2/2022).
Pimpinan rombongan, Evi Novita Setyaningrum mengatakan, kunjungannya ke Pati ini untuk belajar tentang proses produksi tepung tapioka dan pengelolaan obyek wisata.
Baca juga: Proyek Tol di Pati Lalui Permukiman hingga Masjid
Dari kunjungan itu mereka ingin mendapatkan inspirasi sekaligus pengetahuan awal berkait dengan dua bidang tersebut.
Evi menjelaskan, sejauh ini pihaknya aktif mendampingi penyintas bencana gempa bumi dalam proses rehabilitasi dan rekonstruksi serta pemulihan ekonomi.
Kunjungan dan studi ini nantinya untuk bekal inovasi dalam pemulihan ekonomi pasca bencana di Sulawesi Tengah yang terjadi beberapa tahun lalu.
“Di desa dan kelompok dampingan kami terdapat potensi pertanian ketela atau ubi kayu dan ada juga sejumlah tempat yang berpotensi dikembangkan menjadi obyek wisata. Melalui kunjungan belajar ini, kami bisa mendapatkan gambaran tentang dua hal itu,” ujar Evi.
Sementara, untuk kunjungan ke Goa Pancur, pihaknya ingin melihat dari dekat pemanfaatan potensi dan manajemen pengelolaan tempat wisata. Menurutnya, Pati memiliki banyak potensi alam dan industri yang telah terkelola.
Potensi ini memberi dampak positif bagi perekonomian daerah dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Bahkan, tidak sedikit potensi yang berkembang atas inisiasi dan kemandirian masyarakat.
Kunjungan ini didampingi oleh Koordinator Bidang Penelitian, Pelatihan, dan Pemberdayaan Serikat Buruh Muslimin Indonesia (Sarbumusi) Pati, Teguh Santoso.
“Hasil belajar awal ini akan kami kaji lebih lanjut untuk program pemberdayaan masyarakat di Sulawesi Tengah,” tandasnya.
Reporter: Umar Hanafi
Editor: Zulkifli Fahmi