Rabu, 19 November 2025


MURIANEWS, Pati - Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan, perlindungan Anak da Keluarga Berencana (Dinsos P3AKB) Kabupaten Pati menyebut banyak operator Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) tingkat desa di Pati tak paham teknologi informasi atau IT. Sehingga banyak DTKS yang belum diperbarui.

Ini diungkapkan oleh Kabid Pemberdayaan Sosial dan Penanganan Fakir Miskin Dinsos P3AKB Pati, Tri Haryumi saat menghadiri audinesi tentang permasalahan BPJS Kesehatan di Ruang Badan Anggaran DPRD Kabupaten Pati, Kamis (24/2/2022).

"Operator desa belum paham IT. DTKS belum diperbarui itu banyak di Sukolilo. Padahal seharusnya perbulan berubah terus. Desa, nyuwun sewu untuk bergerak," kata Tri Haryumi.

Akibat tidak adanya pembaharuan data DTKS ini, berdampak terhadap berbagai permasalahan. Salah satunya adalah data Jaminan Kesehatan Nasioanl Penerima Bantuan Iuran (JKN-PBI) yang tidak tepat sasaran.

Baca: Dinsos Pati Bakal Verifikasi Data Penerima Jaminan Kesehatan Gratis

Sebab, bisa saja saat pendataan DTKS pertama, yang bersangkutan masuk dalam kategori PBI. Namun, setelah berjalan, rupanya yang bersangkutan menjadi sukses dan kaya, sehingga tidak masuk lagi dalam JKN PBI, melainkan BPJS Mandiri.

Bahkan Ketua Komisi D DPRD Pati menyebut ada salah satu Kepala Desa (Kades) yang istrinya masuk dalam JKN PBI. Padahal secara finansial, seharusnya dia masuk peserta mandiri.Baca: JKN-PBI Pati Tak Tepat Sasaran, Dewan Panggil BPJS Kesehatan dan Pihak TerkaitTri Haryumi mengaku sudah melakukan Bimbinngan Teknis (Bimtek) kepada para operator ini. Namun masih banyak petugas yang masih tak paham."Soalnya yang menunjuk desanya, bukan dari kami," ujar Tri. Reporter: Umar HanafiEditor: Cholis Anwar

Baca Juga

Komentar

Terpopuler