Rabu, 19 November 2025


MURIANEWS, Pati - Bencana Banjir melanda tiga desa di Kecamatan Batangan, Kabupaten Pati, Kamis (10/3/2022). Tiga desa yadi yakni, Ketitang Wetan, Mujil, dan Bulumulyo.

Banjir kali ini disebut terparah dari beberapa tahun yang lalu. Kedalaman mencapai lebih dari satu meter.

"Ini yang terparah. Ada beberapa desa. Tapi yang terparah di Desa Ketitang Wetan. Jalan lumpuh total. Banjir ini antara 80 cm hingga satu meter lebih," ujar Kepala Desa Ketitang Wetan, Ali Munthoha kepada MURIANEWS.

Baca juga: Banjir Pati Meluas, Lima Desa di Jakenan Terendam

Menurutnya hampir semua rumah, tempat ibadah serta sekolah di Desa Ketitang Wetan terendam banjir. Desa ini dihuni sekitar 750 rumah. Meskipun demikian warga masih memilih tetap tinggal di rumah menjaga barang-barangnya.

Sebelumnya, daerahnya juga mengalami kebanjiran pada Selasa (8/3/2022) lalu, tapi pada Rabu (9/3/2022) kemarin pagi, banjir sudah mulai surut. Belum genap 12 jam, banjir kembali datang.

Baca juga: Banjir Rendam Ratusan Rumah di Tiga Desa Pati

"Banjir terparah sejak beberapa tahun yang lalu. Kemarin sudah surut. Jam 15.00 sore ada hujan. Jam 9.00 WIB sudah surut," kata dia.

Munthoha mengungkapkan, air mulai menerjang di desanya sekitar pukul 20.00 WIB, Rabu (9/3/2022). Tiga jam berselang, atau sekitar pukul 23.00 WIB, air mulai memasuki rumah warga."Mulai parah sekitar jam 23.00 WIB. Di rumah ketinggian sekitar 30 cm," tutur dia.Penyebab karena ada tanggul Kali Ombo tepatnya di Desa Bulumulyo jebol. Tanggul ini tak mampu menahan volume air dari hujan di wilayah tersebut mulai pukul 15.00 WIB kemarin.Sudah bertahun-tahun kali yang bermuara di Laut Jawa ini mengalami pendangkalan. Dulu, lebar sungai ini mencapai 20 meter sekarang tinggal sekitar 5 meteran.Selain itu, pendirian pabrik sepatu di Kecamatan Batangan juga disinyalir memperparah banjir. Tembok-tembok pabrik yang baru dibuat ini membuat aliran air tertahan dan tidak bisa mengalir dengan lancar.Ia pun berharap warganya mendapatkan bantuan dari pemerintah atau masyarakat yang berlebih. "Karena dari kemarin belum ada bantuan. Diharapkan makanan siap saji seperti mie instan. Karena warga belum bisa masak sendiri," tandas dia. Reporter: Umar HanafiEditor: Zulkifli Fahmi

Baca Juga

Komentar

Terpopuler