, Jawa Tengah masih belum surut. Padahal, Jumat (11/3/2022) merupakan hari kedua dari bencana tersebut.
Meskipun demikian warga masih memilih tetap tinggal di rumah menjaga barang-barangnya. “Hari ini lebih parah dari kemarin dan belum ada tanda-tanda surut. Sudah merambah 95 persen warga kami,” ujar Kepala Desa Ketitang Wetan Ali Munthoha.
Adapun kedalaman banjir bervariatif, paling dalam mencapai 1 meter. Air bah juga masih menggenangi Jalan Pati-Rembang yang merupakan jalur pantura. Kedalam air di Jalan Pantura mencapai 30 meter.
“Dua hari ini Desa Ketitang masih diterjang banjir. Kemacetan dua sampai tiga km. Kendaraan padat merayap. Jalan juga rusak tergenang,” imbuh Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten
, Martinus Budi Prsetya.
Diketahui, penyebab banjir ini lantaran tanggul Kali Ombo di Desa Bulumulyo jebol. Tanggul ini tak mampu menahan volume air dari hujan di wilayah tersebut pada Rabu (9/3/2022) sekitar pukul 15.00 WIB.
Sudah bertahun-tahun, sungai yang bermuara ke Laut Jawa ini mengalami pendangkalan. Dulu, lebar sungai ini mencapai 20 meter sekarang tinggal sekitar 5 meteran.Selain itu, pendirian pabrik sepatu di Kecamatan Batangan juga disinyalir memperparah banjir. Tembok-tembok pabrik yang baru dibuat ini membuat aliran air tertahan dan tidak bisa mengalir dengan lancar.Hal ini membuat beberapa elemen masyarakat hingga beberapa instansi memberikan sejumlah bantuan. Polres Pati hari ini memberikan ratusan nasi bungkus serta ratusan karung beres untuk meringankan beban warga yang terdampak banjir.“Kami hari ini memberikan ratusan nasi bungkus dan beras kepada warga Ketitang yang terdampak banjir,” ujar Kasat Samapta Polres
AKP Daffid Paradhi, Jumat (11/3/2022). Reporter: Umar HanafiEditor: Zulkifli Fahmi
[caption id="attachment_277458" align="alignleft" width="1280"]

Dua Hari, Banjir di Ketitang Wetan Pati Belum Surut[/caption]
MURIANEWS, Pati – Banjir di Desa Ketitang Weta, Kecamatan Batangan, Kabupaten
Pati, Jawa Tengah masih belum surut. Padahal, Jumat (11/3/2022) merupakan hari kedua dari bencana tersebut.
Meskipun demikian warga masih memilih tetap tinggal di rumah menjaga barang-barangnya. “Hari ini lebih parah dari kemarin dan belum ada tanda-tanda surut. Sudah merambah 95 persen warga kami,” ujar Kepala Desa Ketitang Wetan Ali Munthoha.
Adapun kedalaman banjir bervariatif, paling dalam mencapai 1 meter. Air bah juga masih menggenangi Jalan Pati-Rembang yang merupakan jalur pantura. Kedalam air di Jalan Pantura mencapai 30 meter.
Baca juga: Ini Penyebab Banjir Musiman Terjadi di Pati
“Dua hari ini Desa Ketitang masih diterjang banjir. Kemacetan dua sampai tiga km. Kendaraan padat merayap. Jalan juga rusak tergenang,” imbuh Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten
Pati, Martinus Budi Prsetya.
Diketahui, penyebab banjir ini lantaran tanggul Kali Ombo di Desa Bulumulyo jebol. Tanggul ini tak mampu menahan volume air dari hujan di wilayah tersebut pada Rabu (9/3/2022) sekitar pukul 15.00 WIB.
Sudah bertahun-tahun, sungai yang bermuara ke Laut Jawa ini mengalami pendangkalan. Dulu, lebar sungai ini mencapai 20 meter sekarang tinggal sekitar 5 meteran.
Selain itu, pendirian pabrik sepatu di Kecamatan Batangan juga disinyalir memperparah banjir. Tembok-tembok pabrik yang baru dibuat ini membuat aliran air tertahan dan tidak bisa mengalir dengan lancar.
Hal ini membuat beberapa elemen masyarakat hingga beberapa instansi memberikan sejumlah bantuan. Polres Pati hari ini memberikan ratusan nasi bungkus serta ratusan karung beres untuk meringankan beban warga yang terdampak banjir.
“Kami hari ini memberikan ratusan nasi bungkus dan beras kepada warga Ketitang yang terdampak banjir,” ujar Kasat Samapta Polres
Pati AKP Daffid Paradhi, Jumat (11/3/2022).
Reporter: Umar Hanafi
Editor: Zulkifli Fahmi